EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) Besok Rabu (12/4) akan menggelar Pencatatan Perdana Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Emiten milik Harita Grup sebagai Perusahaan tercatat ke-31 pada tahun 2023.
Perusahaan tambang dan hilirisasi nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) memasang harga perdana sebesar Rp1.250 per saham. Harga tersebut dipatok tertinggi yang dipasang pada masa penawaran awal dari rentang harga Rp1.220 hingga Rp1.250 per saham.
NCKL melepas 7.997.600.000 saham baru atau 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada nilai nominal Rp100 setiap saham. Dari IPO ini Perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel meraup dana sebesar Rp9,997 triliun.
Perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,44% Saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation (“ESA”)) yaitu sebanyak sebesar 35.000.000 (tiga puluh lima juta) saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas, menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
Sedangkan penjamin emisi efek PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Rencananya, 38,08 persen dana IPO untuk modal kerja. Lalu 32,27 persen untuk setoran modal kepada anak usaha. Hanya 2,12 persen untuk belanja modal.
Sisanya, 15,13 persen dana IPO untuk membayar utang kepada OCBC Limited dan PT OCBC NISP. Kemudian, 6,05 persen untuk bayar utang kepada Dwimurni Investama Andalan dan 5,46 persen untuk bayar utan kepada induk usaha PT Harita Jaya Raya.
Per November 2022 perseroan membukukan laba bersih Rp4,332 triliun dari pendapatan Rp9,04 triliun.
Related News
MBAP Gelar Transaksi Afiliasi USD53,6 Juta, Cek Detailnya
Bidik Pasar AS, SIG Kebut Dermaga dan Fasilitas Produksi Rp1,4 Triliun
Melesat 262,93 Persen, MDIA Kuartal III 2024 Raup Laba Rp100 Miliar
Dukung Bali Subway, KPIG Jual Tanah MNC Bali Resort Rp5,5 Triliun
Link Net (LINK) Tarik Pinjaman Rp1,2 Triliun, Intip Tujuannya
Rugi Susut, Kuartal III 2024 VIVA Defisit Rp8,43 Triliun