EmitenNews.com - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi. Dow Jones minus 159 poin (0,44 persen) menjadi 35.921, S&P 500 menguat 3 poin (0,06 persen) pada level 4.649, Nasdaq naik 82 poin (0,52 persen) ke posisi 15.704, dan EIDO menguat 0,23 poin (0,97 persen) pada level 24.01. 


Sehari sebelumnya, Wall Street mengalami tekanan jual seiring lonjakan angka inflasi Oktober. Dow Jones berakhir di zona merah, sedang S&P500, dan Nasdaq mengakhiri perdagangan di zona hijau. Laporan keuangan Disney tidak sesuai ekspektasi menjadi faktor pemberat indeks Dow Jones. Lonjakan saham sektor komoditas berhasil menjadi penopang penguatan indeks S&P500. 


Seiring keyakinan investor angka inflasi bertahan di level cukup tinggi membuat sejumlah saham emiten berbasis komoditas mengalami kenaikan cukup signifikan. Produsen emas dan tembaga Freeport-McMoRan melangit 9,01 persen, sedang emiten penghasil tembaga lain Nucor naik 2,7 persen. 


Sementara itu, saham Disney terkoreksi 7,07 persen setelah melaporkan kinerja keuangan tahun fiskal kuartal empat tahun ini cukup mengecewakan. Laba bersih per saham hanya USD37 sen lebih rendah dari ekspektasi USD51 sen. Pendapatan juga meleset dari perkiraan USD18,53 miliar dengan ekspektasi USD18,79 miliar. Penambahan pelanggan tercatat 2,1 juta menjadi total 118,1 juta. 


Menurut Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut mayoritas penguatan indeks bursa AS Wall Street diprediksi menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, lonjakan sejumlah harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, emas, dan soliditas beberapa laporan keuangan emiten kuartal 2021 akan menjadi tambahan sentimen positif pasar. 


Indeks akan bergerak menguat dengan support level 6.650, dan resistance level 6.730. Sejumlah saham laik beli antara lain BMRI support Rp7.150, resisten Rp7.300, JSMR support Rp4.140, resisten Rp4.220, ACES support Rp1.405, resisten Rp1.430, dan BTPS dengan support Rp3.920, resisten Rp4.000. (*)