EmitenNews.com - Mengakhiri perdagangan pekan pertama November indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berhasil ditutup menguat. Dow Jones menguat 204 poin (0,56 persen) menjadi 36.328, S&P 500 surplus 17 poin (0,37 persen) pada level 4.698, Nasdaq naik 31 poin (0,20 persen) ke posisi 15.972, dan EIDO menguat 0,20 poin (0,86 persen) pada level 23.55. 


Lonjakan Wall Street itu, ditopang optimisme investor akan proses pemulihan ekonomi AS. Itu seiring soliditas data nonfarm payroll Oktober, dan perkembangan positif obat Covid-19 produksi Pfizer digadang-gadang akan mampu mengakhiri pandemi Covid-19 AS. 


Berdasar data departemen tenaga kerja, pada Oktober lalu ada penambahan jumlah pekerja 531 ribu, jauh lebih banyak dari sebelumnya mengalami revisi naik menjadi 312 ribu (sebelum direvisi 194 ribu). Penambahan jumlah pekerja itu, juga lebih baik dari konsensus pasar dengan prediksi ada tambahan 450 ribu. Dengan tingkat partisipasi tetap di level 61,6 persen membuat angkat tingkat pengangguran turun menjadi 4,6 persen dari sebelumnya 4,8 persen. 


Sementara itu, saham Pfizer ditutup menguat 11 persen setelah manajemen mengklaim obat Covid-19 besutannya kalau gunakan bersama obat HIV mampu mengurangi risiko rawat inap hingga 89 persen bagi pengidap Covid-19. Pfizer juga akan sesegera mungkin mengirimkan data ke FDA untuk keperluan memperoleh izin edar. 


Menilik data itu, Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut lonjakan Wall Street akan menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, lonjakan beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, nikel, timah, emas, dan batu bara berpeluang menjadi sentimen positif tambahan pasar. 


Indeks akan bergerak menguat dengan support level 6.540, dan resistance level 6.620. Sejumlah saham laik beli antara lain CTRA support Rp1.070, resisten Rp1.100, TLKM support Rp3.740, resisten Rp3.800, BBRI support Rp4.220, resisten Rp4.280, dan ICBP support Rp8.750, resist Rp8.925. (*)