EmitenNews.com—PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Optimistis target kontrak baru tahun ini sebesar Rp7,1 triliun tercapai, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menaikkan target kontrak baru untuk 2023 sebesar Rp8,4 triliun.


Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, mengatakan hingga Oktober 2022, WEGE telah mencatat kontrak baru sampai Rp4,22 triliun atau meningkat 140% year on year (YoY). "Kami optimis target kontrak baru sampai akhir 2022 Rp7,1 triliun bisa tercapai," kata Hadian dalam KBSA Live youtube, Selasa sore (22/11).


Hadian menjelaskan, pertumbuhan kontrak baru WEGE dari 2021 sampai 2022 diperkirakan 40%. Sementara mengingat tahun 2023 sudah semakin mendekati pemilu serentak 2024, target kontrak baru WEGE diperkirakan tumbuh 20% dibandingkan akhir tahun ini. "Tapi kami berharap bisnis konstruksi tetap jalan meski memasuki tahun politik. Apalagi ada proyek IKN Nusantara yang akan menjadi vitamin bagi seluruh pemain bisnis konstruksi, termasuk kami," ujar Hadian.


Adapun komposisi perolehan kontrak baru WEGE per Oktober 2022 tersebut terdiri dari Office 22,13%, Public Facility 67,08%, Commercial 0,87% dan Residensial 9,93%.


WEGE saat ini telah mengerjakan proyek Hunian di IKN dengan nilai kontrak porsi WEGE sebesar Rp419,22 Miliar. Proyek dengan 22 Tower, 3.160 Modul, lebih dari 17.000 Bed dengan 4 lantai ini sudah mencapai progres sebesar 26,94%. Selain menyasar proyek-proyek IKN, WEGE juga aktif menyasar proyek dari pemerintah lainnya, proyek hotel milik BUMN , proyek apartemen milik swasta, sarana olahraga dan gedung perkantoran.


Target pertumbuhan kontrak pada tahun depan itu, menurut Hadian, didasarkan atas perolehan kontrak perseroan sampai Oktober tahun ini yang mengalami kenaikan sebesar 40%. 


Selain itu, perseroan juga mempertimbangkan adanya pemilihan umum (Pemilu) pada 2024, sehingga pada 2023 pertumbuhan kontrak berada di kisaran 20%. "Jadi, ya, sekitar Rp 8,4 triliun kurang lebih dibandingkan tahun ini," ucap Hadian.


Sebagai emiten dengan  champion  di sektor konstruksi gedung, tahun depan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini bakal fokus mengincar proyek-proyek perbankan, rumah sakit, infrastruktur pariwisata, dan terakhir proyek  data center .


Di samping itu, sambung Hadian, perseroan juga berpartisipasi pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan berhasil memenangkan proyek rumah pekerja yang terdiri dari 22  tower  dengan masing-masing empat lantai dan 17 ribu  bath .


Keberhasilan perseroan mengantongi proyek senilai Rp 419 miliar itu tidak lepas dari inovasi teknologi modular yang dikembangkan Wika Gedung selama beberapa tahun terakhir.

Di luar itu, perseroan juga tengah mengikuti tender proyek lain di IKN yang rencananya bakal diumumkan dalam dua sampai tiga pekan ke depan. Termasuk membidik proyek perkantoran dan perumahan atau hunian Aparatur Sipil Negara (ASN), serta proyek IKN yang dibangun investor swasta.


"Jadi, itu salah satunya sebagai gambaran bahwa kita sudah dapat proyek sebanyak 22  tower , empat lantai, dan 17 ribu  bath . Termasuk fasilitas tempat makan, santai, beribadah,  laundry , dan lain sebagainya," ungkap Hadian.


Dalam upaya memaksimalkan perolehan kontrak di IKN, Direktur QHSE dan Pemasaran Wika Gedung Yulianto menambahkan, perseroan telah menyiapkan  champion-champion  yang menjadi keunggulan perseroan seperti dari sisi kualitas, kecepatan, dan pengelolaan sumber daya yang akan lebih  simple  salah satunya melalui teknologi modular.


Yulianto melanjutkan, perseroan juga memiliki pracetak dan sistem konvensional yang bisa memenuhi target pemerintah terutama dari sisi waktu dan kualitas. Didukung lagi, WEGE juga mempunyai posisi keuangan yang solid sehingga siap menerima banyak pekerjaan.


"Terhadap sasaran di RKAP kami di 2023 memang sasarannya adalah 20% terhadap sasaran total kontrak kami tahun ini. Kemudian dari sisi potensi, di luar sumber daya, dan kompetensi memang harus dijaga karena proyek-proyek IKN secara lingkungan pasti memiliki kompetisi yang kuat dengan karya-karya lain. Jadi persiapan kita harus kuat," jelasnya.


Sampai Oktober 2022, perseroan telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 4,2 triliun dari total kontrak yang diincar sebesar Rp 7,1 triliun. Yulianto optimistis, WEGE akan menutup 2022 dengan perolehan kontrak sesuai target yang telah ditetapkan.


"Insyaallah optimistis. Karena secara data kita sudah punya Rp 7,1 triliun dan sedang berproses. Bahkan sekitar Rp 1 triliun kita menunggu pengumuman dan sekitar Rp 1,5 triliun diproses tahun ini secara jadwal. Jadi, kami yakin untuk pencapaian sekitar Rp 7,1 triliun bisa dicapai dengan baik," tutup Yulianto.