Airlangga: IHSG Capai Rekor Tertinggi Bukti Kepercayaan Internasional

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri aacara Permata Bank Wealth Wisdom 2025 di Jakarta, Selasa (07/10).
EmitenNews.com - Pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional melalui berbagai upaya dalam penguatan sektor investasi, stabilitas harga, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat. Stabilitas kinerja perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa berbagai kebijakan fiskal dan struktural dapat berjalan efektif dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional.
“Indonesia alhamdulillah masih tumbuh solid, kemarin di kuartal ke-2 masih 5,12% dibandingkan banyak negara. Dan juga termasuk di antara negara G20, Indonesia masih positif,” ujar Menko Airlangga dalam keynote speech-nya pada acara Permata Bank Wealth Wisdom 2025 di Jakarta, Selasa (07/10).
Capaian ini menurut Airlangga menjadi pertanda bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi Indonesia masih tetap terjaga. "Bahkan IHSG menjadi all time high. Ini juga menunjukkan reverse kepercayaan internasional kepada Indonesia relatif baik," sambungnya.
Menko mengungkapkan bahwa sektor investasi merupakan salah satu komponen penting dari pertumbuhan ekonomi. Realisasi investasi sendiri tercatat telah mencapai Rp942,9 triliun pada akhir semester I tahun 2025 atau tumbuh sebesar 13,6% (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Selain kondisi inflasi yang tetap terkendali di 2,65% (yoy) pada bulan September 2025, cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret 2025 juga sempat menorehkan angka tertinggi sepanjang masa yakni sebesar USD157,1 juta. Kemudian, tingkat pengangguran saat ini tercatat sebesar 4,76% dan menjadi yang terendah sejak tahun 1998.
Tingkat kemiskinan saat ini sebesar 8,47% juga menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Lebih jauh, Pemerintah juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 3,46 juta pelaku UMKM, petani, dan nelayan dengan bunga 6% persen dan memperluas KUR untuk sektor perumahan senilai Rp130 triliun.
“Bank Permata juga bisa mendorong agar dana ini bisa dimanfaatkan. Kalau Bank Permata memberikan kredit berapapun, Pemerintah subsidi 5%, sehingga masyarakat bisa menerima manfaatnya. Ini untuk mendorong program Pemerintah untuk menyediakan 3 juta rumah,” ujar Airlangga.
Dari sisi kerja sama perdagangan internasional, Indonesia terus memperkuat posisi strategisnya di kancah global. Selain telah masuk dalam keanggotaan BRICS, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah menandatangani Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa dan Kanada, serta tengah melanjutkan negosiasi dengan Amerika Serikat untuk memperluas akses pasar ekspor nasional.
“Di tengah ketidakpastian global, Indonesia menunjukkan bahwa resiliensi Indonesia tinggi. Kita tetap bertahan, kita tumbuh, kita berinovasi, dan Indonesia memimpin di global dengan pekerjaan rumah yang terjaga. Ini membuat Indonesia diapresiasi oleh berbagai pemimpin negara lain," tandasnya.
Dengan fondasi yang kokoh ini Menko mengajak semua pihak terus membangun. "Para investor yang berada di ruangan ini adalah investor yang menjadi target untuk Indonesia Maju. Kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat yang minimal 10 ribu di tahun 2030,” pungkasnya.(*)
Related News

Intervensi Perberasan Digencarkan; Target Stok Akhir Tahun 3 Juta Ton

Tahun 2020 Rp509M, Saat ini Transaksi Repo Capai Rp17,5T per Hari

DBH Dipangkas Rp16T, Menkeu Setujui DKI Terbitkan Obligasi Daerah

Harga Emas Antam Kembali Merangsek Naik Rp12.000 per Gram

Menteri LH, 22 Perusahaan di Kawasan Industri Cikande Terpapar Radiasi

Penyaluran Kredit di Bali Rp116T, OJK Catat ada Peningkatan Investasi