EmitenNews.com - Hari ini Jumat (12/3), secara teknikal kami perkirakan IHSG bergerak mixed pada kisaran 6185 – 6302 dengan pertimbangan : BFR : muncul sinyal buy namun butuh konfirmasi lebih lanjut, ACR : sinyal tekanan jual berkurang / sinyal potensi penguatan belum muncul, ST Mov Avg (Consol / Consol) dan  Penguatan indek kemarin  di ikuti dengan penurunan volume, jelas Indra Tedja Kusuma Analis Sucor Sekuritas. 

  

Analis teknikal Sucor Sekuritas itu memberikan Stock idea untuk 12 Maret 2021  seperti TINS, SMRA, BJBR, BSDE, KAEF dan TLKM. 


TINS Buy On Weekness dengan support di 1740 cutloss jika break di bawah 1725 . Jika tidak break di bawah 1755, potensi naik ke  1810 - 1860 short term. 


SMRA Spekulasi Buy dengan support di 950, cutloss jika break di bawah 920, jika tidak break di bawah 970, potensi naik ke 1040 - 1085 short term. 


BJBR  Buy On Weekness dengan support di 1475, cutloss jika break di bawah 1455. Jika tidak break di bawah 1490 potensi naik ke 1550 - 1580 short term. 


BSDE Spekulasi Buy dengan support di 1210 cutloss jika break di bawah 1190, Jika tidak break di bawah 1235, potensi naik ke 1290 - 1320 short term. 


KAEF Buy On Weekness dengan support di 3050, cutloss jika break di bawah 3030. Jika tidak break di bawah 3070 potensi naik ke short 3150 - 3230 Short term. 


TLKM Spekulasi Buy dengan support 3350 cutloss jika break di bawah 3320. Jika tidak break di bawah 3370 potensi naik 3450 - 3500  short term. 


Kemarin IHSG bergerak rebound (sempat plus 76 poin) dan di tutup plus 65 poin atau 1,049%  pada 6265,  di pimpin oleh saham semua sektor terutama infrastruktur, industri dasar, keuangan, properti kecuali aneka industri di tengah - tengah mixed menguat indek bursa global, fluktuasi yield UST 10 tahun dan menjelang pengesahan paket stimuus USD1,9 triliun di AS nanti malam.



Kemarin indek bursa Eropa STOXX600 di tutup menguat 0,4% mendekati level tertinggi sebelum pandemi, di pimpin oleh saham sektor telekomunikasi, perawatan kesehatan di tengah – tengah prospek penjualan Adidas yang memuaskan pelaku pasar dan rasa optimis pemulihan ekonomi global.


Kemarin indek bursa Wall Street di tutup mixed menguat hingga lebih dari 1% dengan indek DOW cetak rekor tertinggi baru dan indek NASDAQ alami penurunan 0,04%, di warnai dengan penguatan saham  sektor energi, keuangan dan pelemahan saham sektor teknologi di tengah – tengah inflasi yang ramah, penurunan kembali yield UST 10 tahun ke 1,506% dan pengesahan paket stimulus coronavirus USD1,9 triliun oleh parlemen.


OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) dalam paparan terbarunya: Economic Outlook-Interim Report: March 2021 merevisi positif pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya 4% menjadi 4.9% pada tahun 2021 sejalan dengan dimulainya tahapan vaksinasi. Dalam kutipan laporannya OECD menyatakan bahwa prospek ekonomi meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir didorong vaksinasi secara bertahap serta dukungan finansial. OECD memandang geliat ekonomi mulai membaik, yang tercermin dari kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protocol Kesehatan, yang berdampak pada berlanjutnya kegiatan bisnis.