EmitenNews.com - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menetapkan kurs konversi untuk pembagian dividen interim tahun buku 2024.

Sekretaris Perusahaan Alamtri, Mahardika Putranto, menyampaikan bahwa kurs konversi dividen tunai interim mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia per 2 Januari 2025 sebesar Rp16.157/USD. 

"Dengan demikian, jumlah dividen tunai interim yang akan dibagikan adalah Rp3,23 triliun atau Rp106,84 per saham," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/1).


Meski membagikan dividen yang signifikan, kinerja keuangan ADRO pada 2025 diprediksi mengalami penurunan. Setelah melepas sebagian besar saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) melalui IPO dan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUPS), laba bersih ADRO diperkirakan terjun bebas.

Berdasarkan riset Macquarie, pendapatan ADRO pada 2025 diprediksi turun menjadi US$2,4 miliar dari estimasi US$5,9 miliar pada 2024. Laba bersih diproyeksikan merosot dari US$1,39 miliar pada 2024 menjadi US$340 juta pada 2025. Penurunan ini disebabkan oleh pelepasan saham mayoritas AADI dan ekspektasi harga batu bara metalurgi yang lebih rendah.

Macquarie juga menurunkan proyeksi harga batu bara metalurgi selama 2025–2028 sebesar 10% hingga 25%, dengan rata-rata US$225 hingga US$260 per ton. Dampaknya, laba bersih PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), yang menjadi mesin uang ADRO, dipangkas 27% pada 2025 dan 43% pada 2026.


Di sisi lain, ADRO masih memegang 15,37% saham AADI pasca-IPO dan PUPS. Selain itu, perseroan memberikan kejutan kepada pasar dengan membagikan dividen interim sebesar US$200 juta, mencerminkan imbal hasil 4%. Cum dividen tercatat pada 27 Desember 2024, dengan pembayaran dijadwalkan pada 15 Januari 2025.

Macquarie merevisi target harga saham ADRO menjadi Rp2.500 dari sebelumnya Rp2.000, mengubah rekomendasi menjadi netral. Revisi ini mempertimbangkan kepemilikan saham AADI, pembayaran dividen interim, dan estimasi belanja modal terbaru.