EmitenNews.com -  PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menata ulang dua anak usaha, PT Mitratama  Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama yang mengerjakan proyek tambang batu bara milik dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI).

 

Kurniawati Budiman Corporate Secretary BIPI dalam keterangan resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa (5/7/2022) mengungkapkan bahwa masing masing kedua anak usaha itu akan mengerjakan proyek tambang satu dari  kedua anak usaha BUMI.

 

Rincinya, Mitra Perkasa akan fokus mengerjakan jasa pertambangan  mulai dari mengelola Asam Asam Port, West Mulia Port, CPP OLC( Coal Processing Plant- Overland Conveyor) Asam Asam, CPP OLC West Mulia dan CBU (Continius Barge Unloader)  North Pulau Laut di tambang milik Arutmin Indonesia

 

Sebelumnya, Mitra Perkasa mengurus pelabuhan Bangolan, Sangatta Crusher di konsesi tambang Kaltim Prima Coal dan mengurus pelabuhan Asam-Asam serta pelabuhan West Mulia dikonsesi tambang milik Arutmin Indonesia.

 

Sedangkan PT Nusa Tambang Pratama hanya mengerjakan jasa pertambangan milik Kaltim Prima Coal mulai dari pengelolaan pelabuhan Bengalon, Sangatta Chrusher, CPP OLC di tanjung Bara Duplication dan CPP OLC Melawan.

 

Sebelumnya, Nusa Tambang Pratama mengerjakan CPP OLC Tanjung Bara Duplication dan CPP OLC Melawan milik Kaltim Prima Coal. Disamping itu Nusa Tambang Pratama CPP OLC Asam Asam, CPP OLC West Mulia dan CBU North Palau Laut milik Arutmin Indonesia.

 

Dijelaskan, pengalihan segmen usaha kedua anak usaha itu sebagai langkah nyata untuk fokus dalam menberikan pelayanan kepada pelanggan utama yakni Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia.

 

Adapun nilai transaksi pengalihan ini mencapai USD183,43 juta, atau 45,23 persen dari total ekuitas BIPI senilai USD405,57 juta per 31 Desember 2021.