Batu Bara Menghangat, Kinerja Golden Eagle Energy (SMMT) Lampaui Tahun Lalu
Roza Permana Putra selaku Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) saat menyampaikan pemaparan kinerja secara virtual. Foto/Hasil tangkapan layar Rizki EmitenNews
EmitenNews.com—PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berhasil mencatatkan pencapaian kinerja keuangan dan operasional untuk sembilan bulan pertama tahun 2022 yang melampaui pencapaian kinerja tahunan 2021. Perseroan juga telah menyiapkan berbagai langkah taktis untuk strategi bisnisnya ke depan dengan kondisi industri batubara yang cukup hangat beberapa waktu ini.
Roza Permana Putra selaku Direktur Utama menyampaikan, dengan pencapaian kinerja yang ditorehkan Perseroan hingga saat ini, serta didukung dengan trend harga dan permintaan batubara yang masih tinggi, kami dapat mengkonfirmasikan bahwa pencapaian kinerja keuangan dan operasional tahunan 2022 sudah melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun. Produksi batubara pada tambang Sumatera konsisten naik dan mencapai lebih dari 1 juta ton sejak Juni 2022.
“Dari sisi finansial, Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 119% dan 139% year-on-year. Alhasil, arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi naik menjadi Rp285 miliar. Salah satu penggunaan arus kas yang dihasilkan ini adalah untuk melunasi utang bank entitas anak yang dipercepat sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Dengan demikian, struktur permodalan Grup menjadi lebih konservatif dengan rasio leverage yang rendah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas Grup di masa yang akan datang,” jelas Roza.
Menyusul pelunasan seluruh utang bank pada Agustus 2022, Manajemen Perseroan kemudian memutuskan untuk melakukan pembagian dividen interim untuk pertama kalinya pada 29 September 2022 dengan payout ratio 100%. Selanjutnya diputuskan kembali pembagian dividen interim kedua yang jatuh pada 13 Desember 2022 dengan payout ratio 51%. Secara keseluruhan, total payout ratio dividen interim mencapai 84% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 30 September 2022.
Terkait KepMen ESDM terbaru No. 267.K/MB.01/MEM.B/2022, Manajemen Perseroan menyampaikan bahwa Grup akan selalu menjaga komitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam penyediaan batubara untuk memenuhi kebutuhan industri kelistrikan dan juga industri dalam negeri. Hal ini dapat dibuktikan dari pemenuhan DMO oleh Grup yang selalu melebihi target.
Dengan cadangan batubara yang berlimpah dan perbaikan proses bisnis yang berkelanjutan, kami yakin bahwa produksi dan penjualan Grup ke depannya masih dapat ditingkatkan. Namun dari sisi marjin operasional akan mengalami tekanan seiring dengan cukup tingginya penyesuaian tarif royalti yang ditetapkan pemerintah pada Agustus 2022. Selain itu, untuk menghadapi prediksi krisis ekonomi tahun 2023, Perseroan mengambil langkah antisipatif antara lain dengan selalu menjaga biaya produksi agar tetap efektif dan efisien.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M