BEI Hukum 145 Emiten Lalai Setor Lapkeu Interim, Ini Daftarnya
Pengunjung mengabadikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melalui ponsel pintar. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenakan sanksi peringatan tertulis I terhadap 145 emiten. Pasalnya, sejumlah emiten itu, belum melansir laporan keuangan (Lapkeu) interim per 31 Maret 2024.
Bahkan, hingga deadline 30 April 2024, sebanyak 145 perusahaan tercatat itu, tetap mengabaikan kewajiban tersebut. ”Sanksi peringatan tertulis I dikenakan karena belum menyampaikan laporan keuangan auditan interim per 31 Maret 2023 secara tepat waktu,” tegas Teku Fahmi Ariandar, Kadiv Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI.
Daftar 145 perusahaan lalai itu sebagai berikut. Samator Indo Gas (AGII), Anugerah Kagum Karya Utama (AKKU), Mineral Sumberdaya Mandiri (AKSI), Tri Banyan Tirta (ALTO), Pacific Strategic Financial (APIC), Arkha Jayanti Persada (ARKA), Armidian Karyatama (ARMY), Ratu Prabu Energi (ARTI), Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA), Asri Karya Lestari (ASLI).
Andalan Sakti Primaindo (ASPI), Tera Data Indonusa (AXIO), Bersama Mencapai Puncak (BAIK), Sepatu Bata (BATA), Bank KB Bukopin (BBKP), Bank JTrust Indonesia (BCIC), Bumi Citra Permai (BCIP), Binakarya Jaya Abadi (BIKA), Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI), Berlian Laju Tanker (BLTA), Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML).
Bakrie Telecom (BTEL), Bukit Uluwatu Villa (BUVA), Cahaya Bintang Medan (CBMF), Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Citra Nusantara Gemilang (CGAS), Citra Putra Realty (CLAY), Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), Cemindo Gemilang (CMNT), AirAsia Indonesia (CMPP), Black Diamond Resources (COAL), Cowell Development (COWL).
Capri Nusa Satu Properti (CPRI), Citra Tubindo (CTBN), Duta Anggada Realty (DART), Dewata Freight International (DEAL), Darma Henwa (DEWA), Dewi Shri Farmindo (DEWI), Jaya Bersama Indo (DUCK), Esta Multi Usaha (ESTA), Eterindo Wahanatama (ETWA), FAP Agri (FAPA), Fast Food Indonesia (FAST), Alfa Energi Investama (FIRE).
Forza Land Indonesia (FORZ), Aksara Global Development (GAMA), Golden Plantation (GOLL), Geoprima Solusi (GPSO), Panasia Indo Resources (HDTX), HK Metals Utama (HKMU), Hotel Mandarine Regency (HOME), Saraswati Griya Lestari (HOTL), Island Concepts Indonesia (ICON), Era Mandiri Cemerlang (IKAN), Indofarma (INAF).
Indo Komoditi Korpora (INCF), Tanah Laut (INDX), Indika Energy (INDY), Indah Prakasa Sentosa (INPS), Jaya Agra Wattie (JAWA), Sky Energy Indonesia (JSKY), Kimia Farma (KAEF), Darmi Bersaudara (KAYU), Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI), Puri Sentul Permai (KDTN), Kioson Komersial Indonesia (KIOS), Mitra Energi Persada (KOPI).
Steadfast Marine (KPAL), Cottonindo Ariesta (KPAS), Grand Kartech (KRAH), Krakatau Steel (KRAS), Quantum Clovera Investama (KREN), Eureka Prima Jakarta (LCGP), Logindo Samudramakmur (LEAD), Link Net (LINK), Limas Indonesia Makmur (LMAS), Marga Abhinaya Abadi (MABA), Multi Agro Gemilang Plantation (MAGP), Mas Murni Indonesia (MAMI).
Martina Berto (MBTO), Intermedia Capital (MDIA), Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT), Maha Properti Indonesia (MPRO), Mustika Ratu (MRAT), Capitalinc Investment (MTFN), Mitra Pemuda (MTRA), Metro Realty (MTSM), Samindo Resources (MYOH), Hanson International (MYRX), Nipress (NIPS).
City Retail Developments (NIRO), Sinergi Megah Internusa (NUSA), Maharaksa Biru Energi (OASA), Polaris Investama (PLAS), Paninvest (PNIN), Panin Financial (PNLF), Pollux Properties Indonesia (POLL), Golden Flower (POLU), Pool Advista Indonesia (POOL), Prima Alloy Steel Universal (PRAS), J RESOURCES ASIA PASIFIK (PSAB), Djasa Ubersakti (PTDU).
Pratama Widya (PTPW), Trinitan Metals and Minerals (PURE), Sari Kreasi Boga (RAFI), Rimo International Lestari (RIMO), Aesler Grup Internasional (RONY), Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT), Siwani Makmur (SIMA), Sekar Bumi (SKBM), Northcliff Citranusa Indonesia (SKYB), Suryamas Dutamakmur (SMDM), Sumber Mineral Global Abadi (SMGA).
Wilton Makmur Indonesia (SQMI), Sri Rejeki Isman (SRIL), Sunson Textile Manufacturer (SSTM), Lovina Beach Brewery (STRK), Siantar Top (STTP), Sugih Energy (SUGI), Maja Agung Latexindo (SURI), Sriwahana Adityakarta (SWAT), Tridomain Performance Materials (TDPM), Indosterling Technomedia (TECH), Omni Inovasi Indonesia (TELE).
Platinum Wahab Nusantara (TGUK), Totalindo Eka Persada (TOPS), Sunindo Adipersada (TOYS), Trada Alam Minera (TRAM), Triwira Insanlestari (TRIL), Trisula International (TRIS), King Tire Indonesia (TYRE), Nusantara Inti Corpora (UNIT), Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), Urban Jakarta Propertindo (URBN), Visi Media Asia (VIVA), Wijaya Karya (WIKA).
Winner Nusantara Jaya (WINR), Widodo Makmur Perkasa (WMPP), Widodo Makmur Unggas (WMUU), Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF), Waskita Beton Precast (WSBP), Yelooo Integra Datanet (YELO), Dosni Roha Indonesia (ZBRA), dan Mega Perintis (ZONE). (*)
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya