EmitenNews.com - Performa PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) tidak terusik deru pandemi Covid-19. Sepanjang 2020, emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit itu, tetap mentabulasi peningkatan pendapatan 22,4 persen menjadi Rp4,01 triliun dari periode sama 2019 di kisaran Rp3,28 triliun. 


Yang mencengangkan, laba bersih perseroan meroket 4.836,9 persen menjadi Rp576,6 miliar dari episode sama 2019 di kisaran Rp11,68 miliar. ”Fakta tersebut dari segi bottom line terbang ribuan persen,” beber Direktur Keuangan PT Sawit Sumbermas Sarana Hartono Jap, dikutip Sabtu, (3/4). 


Raihan laba bersih itu, didorong beban pokok penjualan turun 2,4 persen menjadi Rp2,21 triliun dari periode sama 2019 di level Rp2,27 triliun. Dengan begitu, laba bruto perusahaan meningkat 78 persen ke Rp1,8 triliun dari sebelumnya sejumlah Rp1,01 triliun. Lalu, beban penjualan turun 1,2 persen menjadi Rp81,7 miliar.


Kemudian, pendapatan keuangan naik 35,8 persen menjadi Rp324,8 miliar dari sebelumnya Rp 239,15 miliar. Pendapatan lain terakumulasi Rp37,4 miliar dari edisi sama 2019 dengan beban lain-lain sebesar Rp61,55 miliar.


Aset naik 7,9 persen menjadi Rp12,78 triliun. Itu sejalan dengan pertambahan utang 1,7 persen menjadi Rp7,91 triliun, dan ekuitas meningkat 19,7 persen menjadi Rp4,87 triliun. ”Menilik fakta itu, sepanjang tahun ini, kami optimistis kinerja operasional dan keuangan bisa meningkat. Salah satu katalisator kenaikan itu, tren lonjakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO),” tegas Head of Corporate Secretary PT Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas.


Manajemen Sawit Sumbermas mengimplementasikan berbagai strategi terpadu untuk merengkuh hasil terbaik. Meliputi  pemupukan, perawatan tanaman terukur, mekanisasi perkebunan untuk menjaga kualitas lahan, kemampuan produksi mengantisipasi momentum peningkatan harga CPO di tengah pandemi Covid-19. 


Sebelumnya, Sawit Sumbermas sepanjang Januari-Februari 2021 telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 15-20 persen dari jumlah capex 2021 senilai Rp550 miliar.


Alokasi belanja modal periode itu fokus untuk membiayai pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur kawasan perkebunan kelapa sawit untuk menunjang operasional. Target penggunaan belanja modal itu, mendapatkan harga terbaik kualitas CPO. Dengan begitu, target realisasi keuangan kuartal pertama 2021 sesuai ekspektasi.


Selain itu, perusahaan membantu petani plasma secara sistematis dalam membeli Tandan Buah Segar (TBS). Itu bisa membantu perekonomian masyarakat, petani, menjaga infrastruktur jalan poros, dan penghubung menuju kebun plasma.


Untuk menjaga kinerja keuangan, perusahaan mengelola perkebunan kelapa sawit dengan tingkat biaya operasional tergolong rendah. Perseroan dalam melakukan efisiensi dan mengendalikan biaya mengedepankan upaya-upaya terbaik untuk kualitas CPO.


Karena itu, manajemen Sawit Sumbermas tidak menampik koreksi harga CPO periode 2018-2019 mempengaruhi industri kelapa sawit nasional dan dinamika fundamental perseroan. Karena itu, perusahaan mengedepankan tata kelola biaya operasional secara efisien. Misalnya, pemupukan secara optimal dan menjaga infrastruktur tetap terjaga dengan baik. (*)