Berkah Hari Kemerdekaan 2023, Nurdin Abdullah Kini Bebas Bersyarat, Tetap Wajib Lapor
Nurdin Abdullah. dok. Daily Makassar News.
KPK menyebutkan, Agung Sucipto memberi suap Rp2,5 miliar kepada Nurdin Abdullah lewat Edy di depan Taman Macan, Makassar. Kemudian KPK bergerak mengamankan Edy di rumah dinasnya.
Agung Sucipto ditangkap saat dalam perjalanan pulang ke Bulukumba, tepatnya di perbatasan Kabupaten Jeneponto-Takalar. Selanjutnya, aparat komisi antirasuah mengamankan Nurdin Abdullah di rumah jabatan Gubernur Sulsel.
Ketiganya lalu dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan. Sehari kemudian, Minggu, 28 Februari 2021, Nurdin, Edy, dan Agung, ditetapkan sebagai tersangka.
Nurdin Abdullah menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Makassar pada Kamis 22 Juli 2021. Guru Besar Universitas Hasanuddin Makassar itu, didakwa menerima suap dalam pecahan dollar Singapura SGD 150 ribu dan Rp2,5 miliar dan gratifikasi sekitar Rp13 miliar dari sejumlah kontraktor berkepentingan proyek di lingkup Pemprov Sulsel.
Dalam persidangan Jaksa Penuntut Umum, diperkuat sejumlah saksi, membeberkan bagaimana Nurdin Abdullah menerima sejumlah dana gratifikasi untuk berbagai kepentingan. Modusnya, untuk uang operasional, sumbangan masjid serta bantuan sosial untuk penanganan korban pandemi Covid-19. ***
Related News
Kupas Tuntas Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru