EmitenNews.com - Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) kuartal pertama 2023 tekor Rp5,22 miliar. Susut 23 persen dari periode sama tahun lalu boncos Rp6,85 miliar. Akibatnya, rugi per saham dasar menjadi Rp0,98 dari edisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,24 per lembar. 


Pendapatan usaha Rp88,15 miliar, turun 9 persen dari episode sama tahun lalu Rp97,55 miliar. Beban kontrak Rp74,98 miliar, bengkak 14 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp87,99 miliar. Laba kotor Rp13,16 miliar, menanjak 37 persen dari edisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,55 miliar. Laba proyek ventura bersama bersih Rp152,57 juta, turun dari Rp2,55 miliar.  


Laba motor setelah proyek ventura bersama Rp13,32 miliar, naik dari Rp12,11 miliar. Total beban usaha Rp20,06 miliar, bengkak dari Rp18,95 miliar. Beban umum dan administrasi Rp17,72 miliar naik dari Rp16,02 miliar. Pajak penghasilan final Rp2,33 miliar, turun dari Rp2,92 miliar. Rugi usaha Rp6,73 miliar, turun dari Rp6,84 miliar. 


Jumlah penghasilan lain-lain bersih Rp1,88 miliar, melejit dari Rp537,65 juta. Itu dari pendapatan management fee Rp1,40 miliar turun dari Rp1,88 miliar. Pendapatan lain-lain bersih Rp231,24 juta, turun dari Rp607,13 juta. Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Rp156,51 juta turun dari Rp303,15 juta. Pemulihan cadangan piutang tak tertagih Rp131,39 juta dari nihil. 


Laba rugi penjualan aset tetap nihil dari untung Rp590,90 juta. Penyusutan properti investasi Rp793,89 juta, turun tipis dari Rp793,89 juta. Beban keuangan Rp302,25 juta, susut dari Rp898,70 juta. Bagian laba entitas asosiasi bersih Rp1,05 miliar, menanjak dari tekor Rp1,15 miliar. Rugi sebelum pajak Rp4,85 miliar, turun dari Rp6,30 miliar. 


Rugi tahun berjalan Rp5,22 miliar, turun dari Rp6,85 miliar. Jumlah ekuitas Rp610,12 miliar, terkoreksi dari akhir tahun lalu Rp615,35 miliar. Total liabilitas Rp324,38 miliar, bengkak dari akhir tahun lalu Rp300,41 miliar. Jumlah aset Rp934,40 miliar, naik dari posisi akhir 2022 senilai Rp915,76 miliar. (*)