EmitenNews.com - DJIA melemah -2,58% pada Rabu (18/12), diikuti S&P 500 (-2,95%) dan Nasdaq (-3,56%). Wall Street mengalami koreksi signifikan di tengah pemangkasan FFR sebesar 25 bps, seiring sinyalemen The Fed yang hanya memangkas potensi sebesar 50 bps untuk FY25F, lebih rendah dari proyeksi Sep-2024 sebesar 100 bps.


Di sisi lain, data awal izin mendirikan bangunan tumbuh +6,1% MoM pada Nov-2024. Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Keputusan Suku Bunga BoJ Jepang Des-2024; 2) Pertumbuhan PDB AS Final 3Q24; 3) Penjualan Rumah Bekas AS Nov-2024.


BI Rate Tetap 6% pada Desember 2024. MNC Sekuritas menilai langkah ini mencerminkan konsistensi BI dalam menjaga arah kebijakan moneter untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah. Dari sisi eksternal, tekanan bersumber dari meningkatnya risiko geopolitik, arah kebijakan FFR yang lebih rendah, dan penguatan indeks dolar.


"Kami melihat potensi aliran modal masuk didorong oleh perbedaan suku bunga yang menarik, yang dapat memberi BI peluang untuk memangkas suku bunga setidaknya 25 bps pada 1Q25," analisis MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.


IHSG melemah -0,70% ke level 7.107,88 pada perdagangan Rabu (18/12) dengan net sell asing sebesar Rp474,0 miliar. Mayoritas sektor melemah sehingga membebani pergerakan indeks, dipimpin oleh sektor transportasi dan logistik (-1,37%), disusul sektor bahan baku (-1,03%). Di sisi lain, satu-satunya sektor yang menguat adalah sektor siklikal (+0,58%).


Pelemahan indeks sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang juga ditutup melemah seiring pasar mencermati keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan di level 6,00% untuk menstabilkan rupiah. Selain itu, pasar masih dalam posisi wait and see menjelang rapat FOMC The Fed. Rupiah ditutup melemah di level Rp16.090/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran 7.065-7.128. Saham yang direkomendasikan adalah: ADRO, GOTO, INKP, dan MAPI.(*)