BNI Ingin UMKM dan Nasabah Lebih Mudah Kelola Keuangan Via Wondr
ilustrasi wondr by BNI. Dok/Istimewa
EmitenNews.com -PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI terus berinovasi dalam mempermudah pengelolaan keuangan nasabah melalui aplikasi wondr by BNI. Tidak hanya menyasar nasabah personal, aplikasi ini juga dirancang khusus untuk membantu pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengelola keuangan bisnis dan pribadi mereka dengan lebih efisien.
Aplikasi wondr by BNI menghadirkan fitur unggulan yang disebut 3 Dimensi Keuangan, yang terdiri dari Transaksi, Insight, dan Growth. Ketiga fitur ini bertujuan untuk memberikan solusi komprehensif sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan cara yang lebih terencana dan terstruktur.
Menurut pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo, aplikasi ini menawarkan antarmuka yang lebih modern dan responsif, yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. "Aplikasi baru ini tidak hanya memperluas jangkauan layanan digital, tetapi juga meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah," ujarnya.
Adapun fitur pertama dalam 3 Dimensi Keuangan adalah Transaksi, yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi secara real-time, termasuk transfer domestik, pembayaran tagihan, hingga pengaturan jadwal transfer. Proses transaksi menjadi lebih sederhana dan cepat, cukup dalam tiga langkah mudah. Hal ini sangat memudahkan baik nasabah personal maupun pengusaha UMKM dalam mengelola transaksi harian mereka.
Selanjutnya, fitur Insight memungkinkan nasabah untuk memantau dan menganalisis keuangan mereka dengan tampilan rekap keuangan yang lengkap setiap harinya. Baik nasabah personal maupun pengusaha UMKM dapat dengan mudah melihat dan mengelola semua transaksi yang telah dilakukan, yang akan membantu mereka dalam merencanakan dan mengontrol arus kas.
Fitur ketiga, Growth, fokus pada perencanaan masa depan dengan menawarkan berbagai pilihan produk finansial yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti investasi dan tabungan. Dengan fitur ini, baik pengusaha UMKM maupun nasabah personal dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang secara finansial sesuai dengan tujuan mereka.
Dengan adanya ketiga fitur tersebut, wondr by BNI tidak hanya memudahkan pengelolaan keuangan secara harian, tetapi juga membantu nasabah dalam merencanakan masa depan finansial mereka. Arianto Muditomo juga menambahkan, penggunaan platform digital yang lebih luas ini akan memberikan dampak positif bagi pendapatan non-bunga BNI, serta mengurangi biaya operasional berkat alihnya transaksi ke kanal digital yang lebih efisien.
“Kemampuan untuk menjual berbagai produk keuangan langsung melalui aplikasi juga memberikan potensi tambahan bagi BNI untuk meningkatkan kinerjanya di pasar keuangan digital yang terus berkembang,” tegasnya.
Hingga 18 Agustus 2024, aplikasi wondr by BNI telah diunduh lebih dari 2 juta kali. Pencapaian yang lebih menggembirakan adalah tingginya proporsi pengguna aktif yang melakukan transaksi, yang meningkat hingga 200% dibandingkan dengan BNI Mobile Banking sebelumnya. Tren positif ini menunjukkan bahwa wondr by BNI berhasil menarik minat nasabah dan memenuhi kebutuhan mereka dalam mengelola keuangan secara lebih mudah dan efisien.
Ke depan, BNI berencana untuk terus mengembangkan wondr by BNI dengan menambahkan berbagai fitur inovatif. Ini diharapkan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan yang positif dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri perbankan digital di Indonesia.
Saat ini, aplikasi wondr by BNI dan BNI Mobile Banking berada dalam fase co-existing, di mana proses migrasi fitur dari BNI Mobile Banking ke wondr by BNI sedang berlangsung. BNI juga memproyeksikan bahwa pada tahun 2025, setelah wondr by BNI memiliki fitur yang lebih lengkap, layanan BNI Mobile Banking akan dihentikan. Dengan demikian, nasabah dapat sepenuhnya bertransaksi melalui wondr by BNI, yang menawarkan layanan perbankan yang lebih unggul dan efisien.
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha