EmitenNews.com - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) membukukan laba bersih Rp271,45 miliar hingga akhir September 2025, melonjak 51,6% dibandingkan laba Rp178,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Lonjakan tersebut didorong oleh peningkatan kinerja operasional seiring dengan naiknya harga jual dan volume penjualan produk kelapa sawit.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan, penjualan bersih tercatat sebesar Rp4,20 triliun, naik 43,1% dari Rp2,93 triliun pada periode Januari–September 2024.

Seiring itu, beban pokok penjualan juga meningkat 47,7% menjadi Rp3,04 triliun dari Rp2,06 triliun, namun laba kotor tetap tumbuh 32,4% menjadi Rp1,15 triliun dibandingkan Rp872,05 miliar pada tahun sebelumnya.

Dari sisi efisiensi, beban usaha tercatat Rp284,24 miliar atau naik tipis 5,7% dari Rp269,01 miliar. Hal ini membuat laba usaha (operating profit) melesat 44,3% menjadi Rp870,03 miliar dari Rp603,04 miliar.

Setelah memperhitungkan beban bunga, laba sebelum pajak naik signifikan 88,7% menjadi Rp560,09 miliar dari Rp296,83 miliar tahun sebelumnya. Namun, beban pajak juga meningkat, sehingga laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp271,45 miliar, naik 51,6% year-on-year (YoY).

Dari sisi neraca, total aset BWPT menurun 3,9% menjadi Rp9,41 triliun per 30 September 2025 dari Rp9,79 triliun per 31 Desember 2024.
Sementara itu, total liabilitas turun 9% menjadi Rp6,68 triliun, dan ekuitas meningkat 11,3% menjadi Rp2,73 triliun.

Posisi kas dan setara kas juga menguat signifikan menjadi Rp107,87 miliar, naik 85,8% dibandingkan Rp58,08 miliar di akhir 2024, menandakan arus kas operasi yang lebih kuat.

Pada perdagangan hari ini Kamis (30/10) saham BWPT naik 7,8 persen persen ke level Rp151 per saham.

Dalam sebulan, naik 10,2 persen dari Rp137 pada 30 September 2025. Dalam enam bulan naik 150 persen dari harga Rp60 pada 30 April 2025. Sepanjang 2025 naik 158 persen dari Rp58 pada awal tahun.