Didorong Permintaan Domestik, Ekonomi Jawa Tengah 2022 Tumbuh 5,3 Persen

Ilustrasi suasana kota di Jawa Tengah. dok. Joglo Jateng.
Sementara itu, di sisi eksternal, perlambatan akan didorong oleh penurunan permintaan ekspor produk TPT, Alas Kaki dan Furnitur di AS dan Eropa yang merupakan pasar andalan Jawa Tengah. Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif.
Inflasi pada tahun 2023 juga diperkirakan akan kembali ke dalam sasaran 3,0% ± 1%. Penurunan inflasi tersebut didukung oleh harga komoditas pangan yang melandai seiring dengan peningkatan pasokan, ekspektasi inflasi yang semakin terkendali, serta perlambatan domestik demand akibat ketidakpastian global yang terus berlanjut.
Bank Indonesia akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran dan memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ***
Related News

Realisasi Investasi KEK Rp40,48 Triliun, Serap 28 Ribu Tenaga Kerja

Siapkan KEK Sidoarjo, RI Kejar Target jadi Pusat Industri Halal Dunia

Reshuffle Menkeu; Prabowo Fokus Pemulihan Ekonomi Jangka Pendek

Menkeu Purbaya Yakin Pascareshuffle IHSG Kembali ke Jalur Hijau

Uang Primer (M0) Adjusted Tumbuh 7,3 Persen pada Agustus 2025

Harga Emas Antam Loncat Rp26.000 Per Gram, Efek Reshuffle?