EmitenNews.Com- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dari bulan Januari hingga Februari telah merogoh dana USD940 ribu untuk biaya eksplorasi perusahaan tambang melalui tiga entitas anak usahanya.


Manajemen BRMS dalam laporan eksplorasi yang disampaikan ke BEI Rabu (10/3) menjelaskan bahwa anak usahanya PT Citra Palu Minerals (CPM) mengerjakan lima blok di Sulawesi Tengah, dengan biaya USD731.190, digarap oleh Laboratorium PT CPM, PT Sumagud Sapta Sinar, Laboratorium PT Geoservice, PT POS Indonesia. Menggunakan metode AAS, Specific Gravity, Fire Assay, Aqua Regia Digest, Hg Analysis untuk menyelesaikan program pemetaan dan kegiatan pengambilan contoh batuan di area River Reef, Hill Reef II, Barako dan Watu Putih, area proyek tambang emas PT CPM, Blok I Poboya dan sebelas lubang bor telah selesai di bor dengan total kedalaman 1.007,50m. 


Selain itu, melanjutkan kegiatan pemboran di area River Reef, area proyek tambang emas PT CPM Blok I Poboya dengan target total kedalaman 2.000 m. dan melakukan pemetaan detail sesuai dengan rencana pemboran di daerah Hill Reef 1, area Proyek tambang emas PT CPM, Blok 1 Poboya.


Disisi lain, PT Dairi Prima Mineral (DPM) yang juga salah satu anak usaha, kegiatan eksplorasi pada Prospek Anjing Hitam sudah selesai dilakukan dan saat ini prospek tersebut memasuki tahap Operasi Produksi. Selain Prospek Anjing Hitam, di dalam wilayah Kontrak Karya DPM masih terdapat prospek-prospek lainnya dengan tahap kegiatan yang berbeda-beda dari eksplorasi regional hingga pengeboran deliniasi sumberdaya. Salah satu prospek yang paling maju pengerjaannya adalah Prospek Lae Jehe yang terletak sekitar 200 meter di sebelah barat laut Prospek Anjing Hitam. 


Prospek ini sudah memasuki tahap pengeboran deliniasi sumberdaya dan masih akan dikembangkan hingga didapatkan sumberdaya mineral dengan klasifikasi terukur dan tertunjuk yang lebih dominan, biaya yang dikeluarkan USD154.325, yang dikerjakan oleh internal DPM dan NLA, metode pengujian pengamatan dan pengeboran. 


Kegiatan eksplorasi selama bulan Januari dan Februari 2021 adalah melanjutkan pemboran geoteknik di lokasi TSF sebanyak 12 titik bor dengan kedalaman pemboran 670,3 meter, dan 14 titik bor dengan kedalaman pemboran 752 meter. Total kedalaman pemboran geoteknik tahun 2021 adalah 1422,3 meter, dengan jumlah 26 titik bor dan tindak lanjutnya akan melakukan pemboran geoteknik.


Sementara untuk PT Gorontalo Minerals (GM) melakukan aksi eksplorasi di Sungai Mak, Motomboto, dan Tombulilato blok 1 gorontalo, dengan biaya USD55.168. dengan rencana tindak lanjut Mengirimkan Laporan Penataan Batas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tahap Operasi Produksi PT GM kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Menyusun laporan hasil pemetaan geologi di area Prospek Pelita.