EmitenNews.com - Pemerintah meminta Roblox melakukan perbaikan menyeluruh terhadap layanannya di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memberikan batas waktu, paling lama dua bulan. Tenggang waktu itu diberikan setelah muncul desakan ramai agar gim digital Roblox ditutup.

“Syukur-syukur kalau dalam waktu satu-dua bulan ini Roblox, khususnya untuk layanan di Indonesia, melakukan perbaikan-perbaikan menyeluruh,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid di Kantor Komdigi, Jakarta, Kamis (14/8/2025). 

Menkomdigi Meutya menjelaskan, hari ini pihaknya melakukan pertemuan dengan perwakilan Roblox Asia Pasifik. Ini merupakan tahap awal pembahasan perbaikan terhadap gim Roblox yang juga beredar di publik Indonesia. Pemerintah, kata dia, tidak bisa serta-merta mengambil keputusan ekstrem sebelum melalui evaluasi berjenjang. 

“Ini pertemuan tahap awal. Kalau melihat sesuatu tidak boleh langsung satu tahapan selesai. Nanti setelah berkala kita akan panggil lagi, baru kemudian kita putuskan apakah ini perlu diblokir atau perlu pembatasan usia yang lebih ketat,” kata politikus Partai Golkar tersebut.

Dalam pertemuan awal itu, pemerintah meminta sejumlah komitmen, termasuk agar perusahaan memiliki kantor perwakilan resmi di Indonesia, sesuai aturan yang berlaku. Sesuai aturan harus ada perwakilan dari kantor di Indonesia. Kemudian harus patuh dan mengikuti regulasi yang ada, khususnya aturan perlindungan anak di ruang digital.

Soal desakan dari sejumlah pihak, termasuk Komisi Perlindungan Hak Anak Indonesia (KPHI), agar Roblox segera diblokir atas dugaan kasus grooming dan kekerasan seksual di platform tersebut, Meutya menegaskan pemerintah masih mengedepankan langkah pengawasan ketat sebelum mengambil keputusan final. 

“Mereka mengatakan akan memberikan laporan-laporan, dan kita terus pantau. Prinsipnya adalah harus patuh dan taat kepada hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar mantan jurnalis televisi itu. 

Ada kekhawatiran soal bahaya gim daring itu terhadap anak-anak

Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengklaim semua kaum ibu setuju Roblox ditutup karena ada kekhawatiran soal bahaya gim daring itu terhadap anak-anak. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti juga menyebut bahwa gim Roblox memicu anak-anak melakukan tindakan agresif. 

“Terutama ibu-ibu semuanya sepakat untuk ditutup (Roblox),” kata Arifah di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Namun demikian, Menteri Arifah Fauzi  mengatakan belum ada laporan resmi ke Kementerian PPPA terkait keluhan tersebut. Dirinya terus memantau perkembangan di media massa. 

Meski begitu, Menteri PPPA juga menyadari pemerintah tidak bisa langsung mengambil langkah penutupan tanpa kajian dan evaluasi menyeluruh. “Belum, kita kan harus kaji dulu. Jadi ketika kita memutuskan, itu harus ada landasan argumentasinya apa.”

Pendekatan yang diambil harus berdasarkan data dan pertimbangan menyeluruh mengenai dampak gim tersebut terhadap tumbuh kembang anak. 

“Jadi nggak boleh langsung main tutup. Tetapi kita dengar dulu dari masyarakat seperti apa dampaknya terhadap anak,” tutup Arifah Fauzi.

Kementerian PPPA telah menjalin komunikasi dengan beberapa kementerian terkait, termasuk Kemkominfo, dan Kemenko PMK. Koordinasi lebih lanjut dijalin terhadap persoalan-persoalan yang ada. 

“Roblox itu baiknya diadakan kajian atau evaluasi sejauh mana dampaknya,” tegas Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. ***