EmitenNews.com - Bursa global muncul beragam sentimen. Amerika Serikat (AS) ada rilis data PMI Manufacturing Mei 2024 perlu diwaspadai. Sebab data PMI April dalam zona kontraksi menjadi 49.2 atau berada di bawah level 50. Kondisi PMI dalam zona kontraksi mengindikasikan pelemahan pada sektor manufaktur di AS. 

Sementara, di Inggris juga terdapat rilis data S&P Manufacturing PMI yang diperkirakan akan berada di zona ekspansi atau di level 51.3 pada Mei 2025 seiring dengan optimisme akan pulihnnya permintaan serta perbaikan kondisi manufaktur secara menyeluruh. Selain itu, HCOB Manufacturing PMI bulan Mei di Jerman dan Euro Area akan rilis di hari yang sama dengan ekspektasi peningkatan masing-masing di level 45.4 dan 47.4 di Mei 2024. 

Dari regional, terdapat rilis data Caixin Manufacturing PMI Tiongkok bulan Mei 2024 yang diperkirakan akan mempertahankan level ekspansinya di 51.5 dari 51.4 di April 2024. Sementara, rilis NBS Manufacturing bulan Mei di hari ini justru mengindikasikan kontraksi pada PMI Manufacturing China yakni di level 49.5 atau berada di bawah level konsensus 50.5 yang disebabkan oleh pelemahan produksi manufaktur serta menurunnya nilai ekspor. 

Dari domestik, terdapat rilis data Inflasi YoY bulan Mei 2024 di Senin (3/6) yang diperkirakan akan melandai ke level 2.94% dari yang sebelumnya di level 3.05% di April 2024. Ekspektasi penurunan ini seiring dengan usainya momentum Ramadan dan Lebaran serta menurunnya harga bahan pokok. 

Yugen Sekuritas menyatakan, untuk hari ini IHSG masih akan bergerak pada range support di level 6954 dan resistance di 7203.

Mengawali bulan ke enam dalam perjalanan di tahun 2024, IHSG terlihat masih memiliki potensi kenaikan jangka panjang, penantian rilis data perekonomian awal bulan berupa data inflasi yang diperkirakan masih akan menunjukkan kondisi stabil dapat menjadi salah satu sentimen positif bagi pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat.

Saham pilihan masih tertuju pada big cap seperti UNVR, ASII, BBCA, BBNI, JSMR, TLKM, EXCL, GGRM dan AALI.