EmitenNews.com-Dari Eksternal, IHSG dibayangi oleh meningkatnya kekhawatiran resesi, khususnya di AS seiring upaya agresif the Fed untuk menekan inflasi di AS. CNBC's September Fed survey menghasilkan 52% kemungkinan ekonomi AS memasuki resesi dalam 12 bulan kedepan.


Menurut Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurmiawan mengatakan, IHSG di awal pekan ini akan berayun pada range support di 7130 dan posisi resistance ada di level 7230.


Dari dalam negeri, keputusan BI untuk menaikan sukubunga acuan sebesar 50 bps, lebih besar dari perkiraan pasar di 25 bps turut membayangi IHSG. Tekanan bagi BI untuk kembali menaikan sukubunga acuan saat ini cukup besar. Disamping potensi kenaikan inflasi, nilai tukar Rupiah cenderung tertahan di atas level psikologis Rp15,000 per USD sejak kenaikan the Fed Rate di 22 September 2022.


Mempertimbangkan hal-hal di atas, saham-saham energi nampaknya masih menjadi top picks untuk saat ini. Sejumlah saham dengan potensi rebound lanjutan, seperti INDY, TKIM, SSMS dan MEDC dapat diperhatikan. ADRO, PTBA dan HRUM juga masih berada dalam kecenderungan rebound meski terjadi pullback di Jumat (23/9).