EmitenNews.com-Secara teknikal, Stochastic RSI berfluktuasi di overbought area, sementara MACD membentuk penyempitan positive slope. Keduanya mengindikasikan kecenderungan konsolidasi dalam rentang 7220-7320 pada IHSG, setidaknya di Kamis (15/9).


Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi potensi penurunan surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) ke US$4.09 miliar di Agustus 2022 dari US$4.22 miliar di Juli 2022. Penurunan ini sejalan dengan perkiraan perlambatan pertumbuhan nilai ekspor ke 19.19% yoy di Agustus 2022 dari 32.03% yoy di Juli 2022.


Valdy Kurniawan Analis Phintraco Sekuritas mengatakan, tekanan pada kinerja ekspor Indonesia diperkirakan bisa mereda di akhir September-Oktober. Hal ini didasari ekspektasi pelonggaran lockdown di beberapa kota di Tiongkok yang telah berlangsung beberapa pekan terakhir dan ekspektasi kembalinya demand dari negara-negara di belahan bumi Utara menjelang musim dingin.


Terkait poin terakhir, the Fed diyakini mempertahankan agresivitas kenaikan the Fed Rate setelah realisasi inflasi bulan Agustus 2022 berada di atas ekspektasi.


Dengan demikian, saham-saham defensif, terutama dengan potensi rebound, seperti TLKM, PGAS, JSMR dan INDF bisa diperhatikan. Saham-saham energi, yaitu MEDC, ADRO, ITMG dan PTBA juga dapat dicermati.