IHSG Naik 0,48 Persen di Sesi I, ISAT, KLBF, TOWR Top Gainers LQ45

Ilustrasi gambar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan sesi pertama siang ini, Rabu (4/9). IHSG tercatat naik 36,548 poin atau 0,48%, mencapai level 7.653,069 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume transaksi di bursa mencapai 28,34 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp6,87 triliun. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, sebanyak 229 saham mengalami kenaikan harga, 338 saham turun, dan 221 saham stagnan.
Penguatan IHSG siang ini didorong oleh sebagian besar indeks sektoral yang mengalami kenaikan.
Sektor Barang Konsumen Non-Primer menjadi pendorong utama penguatan IHSG dengan kenaikan sebesar 1,66% di akhir sesi pertama.
Sektor Infrastruktur mengikuti dengan kenaikan 1,39%, disusul oleh Sektor Kesehatan yang menguat 1,03%, dan Sektor Properti dan Real Estate yang naik 1,01%. Selain itu, Sektor Keuangan mencatatkan penguatan sebesar 0,6%, Sektor Perindustrian naik 0,21%, dan Sektor Energi menguat 0,14%.
Namun, tidak semua sektor mencatatkan penguatan. Sektor Transportasi dan Logistik mengalami pelemahan terdalam, turun 0,49% di sesi pertama. Sektor Barang Konsumen Primer juga mengalami penurunan sebesar 0,46%, diikuti oleh Sektor Barang Baku yang turun 0,42%, dan Sektor Teknologi yang melemah 0,38%.
Top gainers LQ45 pada siang ini dipimpin oleh PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 2,9%, diikuti oleh PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang menguat 3,27%, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang naik 1,23%.
Di sisi lain, top losers LQ45 mencakup PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang turun 2,03%, PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang melemah 1,78%, dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang turun 1,69%.
Related News

Menkop: Kopdes Merah Putih Ciptakan 1-2 Juta Lapangan Kerja

IHSG Ditutup Melesat 1,43 Persen, Saham Tambang Pemicunya

Tony Blair Sokong Komdigi Percepat Layanan Pemerintah Berbasis Digital

Ekspor Produk Kulit 2024 Naik 8 Persen, Capai USD4,6 Miliar

QRIS dan GPN Khawatirkan AS, BI Tegaskan Prinsip Kesetaraan

Hormati Proses Hukum, Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Tes Forensik