IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45

Gambar Ilustrari Penurunan IHSG
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (20/11). Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG turun 4,05 poin atau 0,06% ke level 7.191,66 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Volume transaksi pada sesi pertama mencapai 10,3 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp4,31 triliun. Sebanyak 297 saham mengalami penurunan harga, 247 saham menguat, dan 232 saham stagnan.
Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh hampir seluruh sektor saham, dengan sektor transportasi dan logistik mencatat penurunan terbesar sebesar 0,7%. Sektor teknologi juga melemah 0,68%, diikuti sektor infrastruktur dan barang konsumen primer yang masing-masing turun 0,65%.
Sektor lainnya yang turut melemah adalah properti dan real estat (-0,46%), barang konsumen non-primer (-0,28%), kesehatan (-0,28%), barang baku (-0,19%), perindustrian (-0,15%), dan energi yang stagnan.
Di sisi lain, sektor keuangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat, mencatat kenaikan sebesar 0,59%, sehingga sedikit menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya JSPT sebesar Rp1.300 menjadi Rp7.825 per lembar dan DAAZ sebesar Rp700 menjadi Rp4.030 per lembar serta KARW sebesar Rp550 menjadi Rp6.050 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya MLPT sebesar Rp1.425 menjadi Rp25.600 per lembar dan MKPI sebesar Rp550 menjadi Rp25.425 per lembar serta SINI sebesar Rp480 menjadi Rp4.410 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya AWAN sebanyak 59.081 kali senilai Rp8,26 miliar kemudian BOAT sebanyak 24.264 kali senilai Rp67,5 miliar dan INPC sebanyak 22.792 kali senilai Rp70,2 miliar.
Top Losers LQ45 Sesi I adalah PT Indosat Tbk (ISAT): -3,67%, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): -2,52%, dan PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA): -2,34%.
Top Gainers LQ45 Sesi I adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO): +5,49%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC): +3,21%, dan PT Adaro Mineral International Tbk (ADMR): +3,09%.
Related News

Sinergi Kebijakan Moneter-Fiskal, BI Beli SBN Rp217,10 Triliun

DPR Soroti Dana Kredit Nganggur Rp2.304T, OJK Jelaskan Siklus Bisnis

Keluarkan Aturan Baru, OJK Dorong Laporan Bank Lebih Transparan

Awas! Jangan Terkecoh Modus Baru Maling Gasak Uang Lewat QRIS

Bisa Ganggu SSK, DPR Harus Segera Rampungkan Seleksi Komisioner LPS

Bank BUMN Tak Boleh Gunakan Dana Penempatan untuk Beli SBN