Adapun terkait dengan pembiayaan tahun 2024, IIF menargetkan pertumbuhan di range 10 hingga 20 persen atau sekitar Rp3 triliun. Hal ini karena seperti kita ketahui bahwa suku bunga saat ini sudah cukup tinggi jadi sangat perlu kehati-hatian dalam melakukan pembiayaan.

 

Pada tahun 2002 kita tumbuh itu sekitar 19 sampai 20 persen sementara perbankan masih masih tumbuh 10 persen, tahun ini mungkin karena suku bukannya sudah tinggi jadi kita harus bisa melihat kondisi para nasabah jangan sampai mereka menarik pinjaman di saat suku bunga pinjaman begitu tinggi hingga membebani keuangan mereka.

 

Terakhir, Sang Direktur Utama IIF Reynaldi Hermansjah mengatakan kinerja perseroan akan bertumbuh secara baik dimana saat ini sudah memiliki road maps yang jelas dengan mandat pembangunan infrastruktur berkelanjutan untuk memperhatikan  aspek sosial dan lingkungan, apabila proyek itu akan kami biayakan, penyaluran pembiayaan IIF terfokus pada sektor  EBT, telekomunikasi, data center, tol, sektor air seperti SPAM dan juga membiayai rumah sakit hingga pendidikan.