EmitenNews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa Pemerintah telah merumuskan strategi untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem dan menargetkan kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada tahun 2024.


"Strategi utama yang dilakukan yakni dengan menggabungkan Perlindungan Sosial dengan Program Pemberdayaan Masyarakat dan mengurangi kantong kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan ekstrem pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 1,12%," tandasnya ketika membuka kegiatan Southeast Asia Health Security Roundtable Series di Jakarta, Rabu (29/11).


Tidak hanya berfokus pada penguatan ekonomi nasional, Indonesia juga menguatkan posisinya dikancah global dengan turut berperan dalam peluncuran Pandemic Fund semasa Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 sebagai arsitektur keuangan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons penyakit.


Dalam masa Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023 ini, Indonesia juga telah menyetujui gabungan dana untuk menangani pandemi mendatang. Tahun ini, Asean Response Fund berhasil mengumpulkan USD 17,7 juta.


Dalam sesi tersebut, Airlangga juga memberikan penjelasan terkait momentum bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Menko Airlangga menegaskan bahwa periode ini harus dioptimalkan karena hanya terjadi satu kali dalam sejarah peradaban suatu negara.


Optimalisasi bonus demografi harus disiapkan melalui berbagai langkah antara lain persiapan digitalisasi yang lebih cepat, memperkuat konektivitas untuk lebih terlibat dalam Global Value Chain, dan meningkatkan barang publik untuk mendukung modal lainnya.


“Generasi muda harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri atau didorong untuk menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan kerja,” tegas Airlangga.


Menutup penjelasannya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan perekonomian Indonesia dan mempersiapkan diri dengan baik terhadap wabah pandemi yang endemik dan di masa depan.(*)