Insentif Rp7 Juta Dongkrak Penjualan Motor Listrik 266 Persen
Pemberian insentif seperti bantuan sebesar Rp7 juta untuk pembelian motor listrik berhasil mendongkrak penjualan motor listrik hingga 263 persen di 2024
EmitenNews.com - Pemberian insentif seperti bantuan sebesar Rp7 juta untuk pembelian motor listrik berhasil mendongkrak penjualan kendaraan listrik roda doa tersebut hingga 263 persen. Angka penjualan motor listrik yang pada tahun 2023 hanya 17,198 unit, pada 2024 melonjak hingga 62.409 unit.
"Jumlah registrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 263 persen dibandingkan tahun 2022. Peningkatan ini didorong oleh penerapan kebijakan insentif bantuan pembelian KBLBB roda dua," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Mahardi Tunggul Wicaksono dalam diskusi menakar efektivitas insentif otomotif di Jakarta, Senin.
Selanjutnya pada tahun 2024, disampaikan dia, peningkatan registrasi motor listrik hanya mencapai 24 persen menjadi 77,078 unit, hal ini menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan.
Lebih lanjut, meskipun tren pertumbuhan KBLBB roda dua terus meningkat dari tahun ke tahun, angka tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan dengan penjualan sepeda motor berbahan bakar internal combustion engine (ICE) yang mencapai 6,33 juta unit, dengan perbandingan yang masih hanya mencapai 1,2 persen dari total pasar.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga menyatakan hingga saat ini, industri otomotif domestik mencatatkan investasi Rp174,31 triliun, dengan total penyerapan tenaga kerja langsung di sektor tersebut sebanyak 99.700 orang.
Angka itu merupakan akumulasi kinerja industri otomotif kendaraan bermotor (KBM) roda empat, tiga, dan dua.
Mahardi Tunggul Wicaksono menjelaskan, untuk kendaraan roda empat, saat ini jumlah pabrikan mencapai 32 produsen dengan total kapasitas mencapai 2,35 juta unit per tahun yang menyerap tenaga kerja hingga 69.390 orang.(*)
Related News
Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate, 2,5 Km dari Masjidil Haram
Awal Pekan Kurang Bersinar, IHSG Turun 0,13 Persen!
Beda Respons Asing Antara Saham dan Obligasi Setelah Keputusan The Fed
IHSG Sundul Level 8.709 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Jadi Lokomotif
8 Tahun, Dana Haji Kelolaan BPKH Capai Rp179 Triliun
Industri Perkapalan Minta Dukungan Pembiayaan Jangka Panjang





