EmitenNews.com - Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) beserta entitas anak usaha sepanjang 2024 mencatat pertumbuhan ke arah tren positif. Itu terjadi pada seluruh segmentasi bisnis baik bidang offshore, dan bidang non-offshore. 

Revenue disumbang bidang offshore Rp526,89 miliar, dan non offshore Rp366,93 miliar. Jadi, total revenue terakumulasi senilai Rp893,83 miliar. Revenue meningkat 53 persen dari kuartal III-2024 sejumlah Rp893,83 miliar dibanding kuartal II-2024 sebesar Rp582,27 miliar.

Perseroan yakin bisa mencapai estimasi peningkatan kuartal IV-2024 di atas Rp1 triliun atau lebih tinggi. ”Bahwa tahun 2024 telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan pesat, bisa dilihat dari revenue maupun laba bersih mengalami pertumbuhan signifikan,” tegas Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI.

ELPI optimistis prospek kinerja khususnya bidang offshore sangat menjanjikan, sejalan dengan keputusan Kementerian ESDM mengoptimalkan peningkatan produksi minyak nasional diperkirakan meningkatkan permintaan terhadap kapal Offshore Support Vessel (OSV). Selain itu, Tahun ini SKK Migas telah menetapkan target lifting Migas 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari 605 ribu (tahun 2024 sebesar 595 ribu) barel minyak per hari (BOPD) dan gas 1.005 ribu BOEPD sesuai target APBN. 

”Melihat peluang itu, ELPI akan menyiapkan tambahan armada agar bisa mencukupi permintaan OSV. Di antaranya rencana pengadaan 5 kapal jenis Tug dan Barge, potensi pengadaan, beberapa Crewboat, dan Platform Supply Vessel untuk ELPI. Pada dasarnya kalau demand tinggi, kami akan mengikuti jumlah dan jenis kapal. Saat ini kami telah mengembangkan system digitalisasi operasional, peningkatan efisiensi, keberlanjutan, dan kualitas layanan juga akan menjadi prioritas utama,” sambung Eka 

Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary perseroan menambahkan tahun ini ELPI mencanangkan roadmap bisnie ELPI tahun 2025-2030 dengan jargon To a World Class Company akan melakukan ekspansi bisnis ke Asia Pasific. Kalau dimungkinkan ELPI juga akan merambah ke Timur Tengah sekaligus memperkuat posisi ELPI sebagai Indonesian Pride. Untuk wilayah Asia Tenggara, ELPI akan melakukan ekspansi ke Brunei Darussalam, dan Myanmar. Saat ini, ELPI juga memiliki entitas anak dan afiliasi serta kontrak di Sabah, dan Sarawak.

Selain roadmap bisnis 2025-2030, ELPI juga melakukan roadmap untuk Environmental Social Governance (ESG) dengan menggunakan standar pelaporan Internasional. Di antaranya SASB, GRI, dan Organisasi IMO untuk 2050 Zero Emission. Saat ini, ELPI sudah menyiapkan strategi untuk ESG bagian Environmental berupa pengurangan emisi karbon dengan memaksimalkan diesel dual fuel sudah tersertifikasi, dan diawasi Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Itu diharap bisa menghemat bahan bakar 80-86 persen, dan Multicat Hybrid System sudah diapprove RINA Classification untuk mengoptimalkan beberapa fungsi kapal secara individu menjadi 1 jenis kapal dengan multi fungsi. Bidang ESG-Social, ELPI selama 2024 sudah menerapkan kesetaraan gender dengan 30 persen dari manajemen berjenis kelamin perempuan. Perseroan menargetkan 5 persen dari 900 crew lapangan yakni sebesar 45 orang berjenis kelamin perempuan. 

Untuk mendukung program tersebut, ELPI sudah mulai bergerak mencari kandidat ke Universitas atau perguruan tinggi di Indonesia. Program tersebut sudah mulai dilaksanakan di Politeknik Perkapalan Surabaya (Poltekpel), Universitas Hangtuah dan Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin). Berdasar rencana, tahun ini sudah ada onboard female crew pada kapal yang dioperasikan.

Mereka merupakan alumni dari ketiga sekolah pelayaran yang tentu memberi nilai plus bagi masing-masing institusi, dan pelaksanaan Sustainable Development Goals SDGS 5-Gender Equality. ”Last but not least mohon doanya, ELPI saat ini akan membangun Vokasi Pelayaran tepatnya di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon,” tegas Wawan. 

Hal tersebut dilatari minimnya sekolah pelayaran di Indonesia Timur sehingga untuk mendukung pengadaan crew, dan sumber daya manusia khususnya bidang pelayaran di masa mendatang, ELPI akan melaksanakan program tersebut. Mengenai governance 1-2 tahun ini ELPI akan melaksanakan Manajemen mutu ISO 37001 dengan fokus Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).

Lalu, ISO 27001 dengan fokus Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). ”Saat ini, ELPI juga sudah menerapkan Whistleblowing System di dalam bisnisnya untuk mencegah pelanggaran, membangun kepercayaan dan menciptakan budaya kerja transparan, dan akuntabel,” tutup Wawan. (*)