EmitenNews.com - Samudera Indonesia (SMDR) mempunyai sukuk ijarah Rp210,8 miliar. Surat utang berbasis syariah itu, akan jatuh tempo pada 12 Agustus 2024 mendatang. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I tahun 2023 seri A dengan peringkat idA+(sy).  

Samudera Indonesia berencana untuk melunasi efek utang yang jatuh tempo menggunakan dana internal. Per 31 Maret 2024, perusahaan mencatat kas dan setara kas senilai USD378 juta atau setara dengan sekitar Rp6 triliun.

Selain itu, perseroan juga mempunyai EBITDA sebesar USD32 juta atau setara dengan sekitar Rp521 miliar. Instrumen pendanaan syariah dengan peringkat idA(sy) mengindikasikan kemampuan emiten memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dalam kontrak pendanaan syariah dibandingkan emiten Indonesia lainnya kuat. 

Namun demikian, mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan, dan kondisi ekonomi dibandingkan instrumen dengan peringkat lebih tinggi. Samudera Indonesia berdiri pada 1964. Perseroan bergerak bidang pelayaran untuk kontainer, curah kering, dan kapal tanker.

Perusahaan juga bergerak bidang jasa kepelabuhanan, logistik peti kemas, dan depo. Per 31 Desember 2023, pemegang saham Samudera Indonesia terdiri dari Samudera Indonesia Tangguh 57,98 persen, Ngrumat Bondo Utomo 15,19 persen, manajemen 0,68 persen, dan publik 26,15 persen. (*)