EmitenNews.com -  PT PP Tbk (PTPP) membukukan laba bersih sebesar Rp265,97 miliar pada tahun 2021, naik 34,33 persen dibanding tahun 2020 yang tercatat Rp164,05 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam lapora keuangan tahun 2021 emiten infrastruktur BUMN ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Jumat(11/3/2022). Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar menjadi Rp43, jauh lebih besar dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar Rp27.



Padahal pendapatan usaha hanya tumbuh 5,88 persen. Bahkan beban pokok pendapatan bengkak 7,31persen menjadi Rp14,589 triliun, akibatnya laba kotor susut 2,8 persen menjadi Rp2,174 triliun.

 

Namun perseroan membukukan lonjakan laba divestasi anak dan investasi sebesar 7000 persen menjadi Rp497,6 miliar. Ditambah keuntungan pembelian diskon sebesar Rp51,792 miliar, pos ini nihil pada tahun 2020.

 

Sementara itu, aset tumbuh 4,05 persen menjadi Rp55,573 triliun, hal itu dipicu utang bank jangka pendek kepada pihak ketiga naik 82,75 persen menjadi Rp3,359 triliun. 

 

Menariknya, PTPP membukukan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp468,69 miliar,membaik dibandingkan tahun 2020 yang mencatatkan arus kas digunakan untuk aktivitas operasi Rp268,98 miliar.

 

Sebagai tambahan informasi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) pada tahun 2021 menjual Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) atas kepemilikan saham di PT Jasamarga Pandaan Malang Tol. Transaksi jual saham itu melepas 622.293 Lembar saham atau 35 persen dari modal ditempatkan dan disetor oleh JPM senilai Rp928.772.302.500 atau (Rp928,77 miliar).


Adapun untuk tahun 2022 ini, PT PP (Persero) Tbk akan melakukan divestasi atau asset recycling terhadap penjualan peralatan berat konstruksi. Nantinya hasil divestasi akan digunakan pembaharuan dan investasi alat-alat berat baru yang disesuaikan kebutuhan perusahaan dan anak perusahaan seperti di area pertambangan. Perseroan juga akan melakukan asset recycling melalui skema pelepasan saham empat perusahaan patungan yang didirikan perseroan maupun anak usaha sektor Properti, pembangkit listrik, dan minyak bumi.


Sebanyak 19 aset properti yang dimiliki oleh PP Properti dan PP Urban akan dilepas dalam jumlah besar (bulk). Aset properti tersebut berlokasi di kota-kota besar yang terdiri dari high rise building (student apartment, premium apartment hingga low-medium apartment) dan lahan kosong (landed) dengan total luasan area sebesar 46,1 hektar. Salah satu proyek milik PP Properti yang mengikuti program tersebut yakni Grand Kamala Lagoon yang berlokasi di Bekasi dan memiliki lifestyle mall di dalam kawasan. 


Perseroan akan melepaskan aset properti sejumlah 19 aset yang tersebar ke 8 (delapan) area tanah di wilayah Jakarta, Surabaya, Semarang, Bekasi dan beberapa lokasi di Jawa Barat serta terdapat 11 (sebelas) aset apartemen yang tersebar di wilayah Surabaya, Bekasi, Tangerang, dan Semarang. Dengan target dana yang dapat masuk kedalam kantong perusahaan sebesar Rp5 triliun.