EmitenNews.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serius mendorong kasus dugaan perundungan di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, diproses secara hukum. Perundungan, atau bulliyan itu, berujung pada meninggalnya seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Belakangan karena stres memikirkan sang anak, ayahanda dokter muda itu, dilaporkan meninggal dunia.

"Bagaimana kasus 'bulliying' itu nanti berkaitan isu hukum, saya serius. Saya akan dorong kasus itu ke ranah hukum biar ada hukuman maksimal bagi pelakunya. Biar ada efek jeranya," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, di Kompleks Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (28/8/2024).

Menurut Menkes Budi, tanpa ada proses hukum terhadap kasus semacam itu, sistem dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) akan sulit diperbaiki.

Menteri Budi menyatakan telah sangat mengetahui apa yang terjadi dalam kasus itu. Mantan wakil menteri BUMN itu, mengaku, sudah mengumpulkan bukti-bukti. Di antaranya, percakapan sang dokter muda dengan pihak keluarga melalui aplikasi WhatsApp, atau WA.

Budi Gunadi Sadikin mengaku mengantongi banyak informasi setelah bertemu langsung dengan keluarga mendiang Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS Undip di Tegal, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Bukan hanya 'diary'-nya, tapi 'chat' dengan bapaknya, dengan ibunya, adiknya,  tantenya, semuanya sudah saya simpan. Jadi, saya sudah tahu apa yang terjadi. Saya sudah sangat tahu apa yang terjadi," ucap Budi.

Hasil investigasi internal dari Kemenkes terkait kasus itu telah diserahkan ke kepolisian. Tim investigasi Kemenkes, telah mendapatkan sejumlah dokumen yang berhubungan dengan kasus itu mulai dari riwayat percakapan WA, catatan, hingga rekaman.

Sebelumnya, di Jakarta, Senin (26/8/2024), Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan pekan ini, akan mengumumkan hasil investigasi terkait kasus dugaan perundungan di Undip, Semarang, yang berujung pada meninggalnya seorang mahasiswi PPDS itu.

Menurut Budi, menghilangkan sama sekali praktik perundungan di PPDS merupakan mimpinya yang harus terwujud setelah upayanya menyelamatkan ayah mendiang Aulia Risma Lestari tidak berhasil.

Ayah dari dokter Aulia wafat setelah menjalani proses rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Selasa, sekitar pukul 01.00 WIB.

Menkes Budi Gunadi yang meminta ayahanda mendiang dokter Aulia dirujuk di RSUP dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, agar mendapatkan perawatan lebih baik. Ia mengetahui kondisi memprihatinkan sang ayah itu, saat mengunjungi keluarga Aulia di Tegal. ***