EmitenNews.com - PT Energi Mega Persada (ENRG) kuartal III-2021 membukukan penjualan USD295 juta. Melesat 23,43 persen dari periode sama tahun lalu USD239 juta. Selanjutnya, EBITDA terakumulasi USD172 juta. Mengalami lompatan 16,21 persen dari periode sama tahun lalu di kisaran USD148 juta. 


Kemudian, laba bersih tercatat USD18 juta. Menukik 56 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah USD41 juta. Utang jangka pendek tertia USD2 juta. Jauh menurun 92 persen dari periode sama tahun lalu USD25 juta. Utang jangka USD17 juta, turun 76,71 persen dari edisi sama tahun lalu di kisaran USD73 juta. Utang jatuh tempo USD7 juta, turun 74 persen dari periode sama tahun lalu USD27 juta.


Berikutnya, debt to equity ratio (DER) menjadi 0,06 dari periode sama tahun lalu 0,62. Efeknya, ekuitas tercatat USD427 juta, melangit 111,38 persen dari periode sama tahun lalu USD202 juta. 


Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama Energi Mega Persada menyebut penjualan, dan EBITDA sembilan bulan pertama 2021 menunjukkan kinerja lebih baik dari triwulan, dan tahun sebelumnya. Itu tersebab kenaikan produksi gas blok Kangean sejalan pertambahan kepemilikan menjadi 75 persen dari sebelumnya 50 persen.


Sementara pertumbuhan laba bersih cukup konsisten dari triwulan sebelumnya. Namun demikian, perseroan membukukan laba bersih lebih tinggi tahun lalu. Itu karena ada pendapatan lain-lain dari pelunasan, dan penghapusan utang. ”Likuiditas makin membaik. Itu menyusul lonjakan ekuitas, dan penurunan utang setelah transaksi penawaran umum terbatas pada Juli 2021 lalu,” tutur Syailendra, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/11). 


Terlepas dari pendapatan lain-lain yang dibukukan tahun lalu, perseroan berharap dapat menunjukkan likuiditas makin membaik, dan dapat meningkatkan produksi gas di masa mendatang. Itu seiring pelunasan beberapa payable terkait, dan dengan bertambahnya kepemilikan perseroan pada blok Kangean. (*)