EmitenNews.Com- Pernahkah sahabat EmitenNews mengalami situasi ketika mengirim pesan kepada seseorang lebih mudah dibandingkan bertemu langsung? Atau diam-diam mengungkapkan rasa lewat tulisan di media sosial kepada selebriti idola, tetapi gugup mendekati mereka untuk sekedar meminta foto? Mungkin, sahabat EmitenNews pernah mengalami peristiwa yang serupa. Itu merupakan kendala bagi pribadi yang memiliki kegelisahan ketika berinteraksi secara langsung.


Di masa pandemi covid-19, masyarakat diminta untuk mengurangi interaksi tatap muka dan menjauhi kerumunan. Pandemi ini berpotensi menyebabkan seseorang menjadi depresi. “Secara psikologis ini adalah dunia yang sama sekali baru bagi orang-orang dan tidak dapat berinteraksi, itu bisa sangat membuat depresi dan stres,” kata Angela Clendenin, profesor instruksional di Departemen Epidemiologi & Biostatistik di Texas A&M School of Public Health.


Namun work from home (WFH) menjadi suatu keuntungan bagi pribadi yang kesulitan berinteraksi. Manfaat yang dapat diprediksi adalah tidak perlu menghabiskan waktu dalam perjalanan. Pekerjaan dapat dimulai sesaat setelah bangun dari tempat tidur, menghabiskan sedikit waktu untuk memilih seragam, dan langsung melakukan aktivitas.


Melansir dari The Guardian, Matthew Cantor yang bekerja sebagai copy editor menceritakan manfaat profesional bagi seseorang yang cemas secara sosial seperti dirinya dalam mengubah cara berkomunikasi selama WFH. Pertama, ketika memberi masukan. Pekerjaan sehari-hari Matthew adalah membaca artikel, menyunting tulisan dari awal hingga akhir, dan jika menemui masalah akan menghubungi penulis.


Matthew sering kali mendekati seorang reporter dan dengan sopan mengkritik apa yang telah mereka kerjakan. Hal ini, tentu diharapkan di ruang redaksi dan jarang ada orang yang tersinggung. "Tetapi itu tidak menghentikan saya dari membayangkan mereka diam-diam marah atas pandangan saya tentang revisi yang saya minta," ungkapnya.


Kedua, mencoba berbagi ide dalam rapat. Matthew kadang kala tersandung oleh kata-katanya sendiri hingga membuatnya panik dan kemudian melontarkan kata-kata yang jauh dari yang dipikirkannya. Sehingga upaya yang dilakukan untuk menghindari sorotan adalah “Aku tidak tahu ini akan menarik. Jika tidak, tidak masalah”.


Selama WFH, pengurangan kontak tatap muka telah menurunkan batasan psikologis untuk interaksi dan itu menjadi keuntungan bagi Matthew.


"Sekarang mengetik adalah cara standar untuk berkomunikasi. Dan saya selalu lebih nyaman dengan kata-kata tertulis daripada yang diucapkan. Saya dapat meluangkan waktu sebentar untuk menuliskannya sejelas mungkin, membuat kasus yang lebih baik untuk perubahan yang ingin saya lakukan," tutur Matthew ketika menjelaskan sebagian besar interaksi terkait pekerjaannya melalui aplikasi obrolan kantor.


Interaksi yang melambat memberi Matthew waktu untuk berpikir, menulis argumen yang dipertimbangkan, dan meningkatkan kepercayaan diri ketika berbicara.