EmitenNews.com - DJIA ditutup menguat sebesar +0,53% pada hari Senin (15/07), diikuti oleh S&P 500 (+0,28%) dan Nasdaq (+0,40%). Wall Street menguat karena pasar tetap berharap pada kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024.


Selain itu, investor mengharapkan bukti lain dari indikasi soft-landing dari kinerja penjualan ritel pada Juni 2024, yang diperkirakan melambat menjadi 2,1% YoY (vs 2,3% YoY pada Mei 2024).


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Penjualan Ritel AS Juni 2024; 2) Neraca Perdagangan EA Mei 2024; 3) Tingkat Inflasi Kanada Juni 2024.


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus sebesar USD2,39 miliar pada neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Mei 2024 sebesar USD2,92 miliar dan konsensus sebesar USD2,98 miliar.


Mengomentari ini MNC Sekuritas menyebut hal ini menandai jumlah surplus yang lebih kecil sejak Februari 2024, yang mengindikasikan pertumbuhan ekspor yang lebih lambat dibandingkan dengan impor.


"Surplus yang berkelanjutan ini terutama ditopang oleh sektor nonmigas dengan surplus sebesar USD4,43 miliar, meningkat dari sebelumnya sebesar USD4,26 miliar," ulas MNCS dalam morning navigatornya pagi ini.


Sementara itu, sektor migas mencatat defisit yang lebih tinggi sebesar USD2,04 miliar (-USD1,33 miliar pada Mei 2024), sejalan dengan peningkatan impor migas yang melampaui ekspor.


IHSG melemah -0,66% ke level 7.278,86 pada perdagangan Senin (15/07) di tengah aksi beli bersih asing sebesar Rp117,86 miliar. Mayoritas sektor mengalami pelemahan dan membebani indeks, dipimpin oleh sektor infrastruktur (-1,05%) dan diikuti oleh sektor bahan dasar (-0,53%). Sektor yang mengalami penguatan adalah sektor transportasi dan logistik (+0,89%), diikuti oleh sektor teknologi (+0,53%).


Indeks terkoreksi seiring dengan bursa Asia lainnya, seiring dengan aksi ambil untung investor setelah indeks menguat selama empat hari berturut-turut. Hal ini juga dipengaruhi sentimen negatif dari PDB Tiongkok pada 2Q24 yang tercatat sebesar +4,7% YoY, di bawah estimasi konsensus sebesar +5,1% YoY.


Selain itu, investor juga mencermati kinerja neraca perdagangan domestik pada Juni 2024 yang masih surplus namun dengan angka yang lebih rendah yaitu USD2,39 miliar (vs USD2,92 miliar pada Mei 2024). Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada level Rp16.170/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran harga 7.239-7.296. Saham yang direkomendasikan adalah ADRO, DEWA, ??SMDR, TUGU.(*)