Melesat 103,9 Persen, SBMA Cetak Laba Rp9,7M di Kuartal III
Manajemen SMBA ketika gelar RUPS beberapa waktu lalu..
EmitenNews.com - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp9,72 miliar pada kuartal III 2024, melonjak 103,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,76 miliar. Peningkatan ini setara dengan laba per saham dasar Rp6,97 per lembar.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), SBMA melaporkan pendapatan usaha selama 9 bulan pertama 2024 sebesar Rp96,61 miliar, naik 17,74% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Pendapatan ini berasal dari penjualan produk senilai Rp93,23 miliar dan pendapatan jasa Rp3,38 miliar.
Kontribusi terbesar dalam penjualan SBMA berasal dari produk Acetylene sebesar Rp26,74 miliar, Oxygen Rp22,18 miliar, Argon Rp17,52 miliar, Nitrogen Rp10,57 miliar, Karbondioksida Rp4,16 miliar, serta penjualan lainnya Rp15,41 miliar.
Kinerja operasional SBMA yang semakin baik tercermin dari kemampuan perusahaan dalam mengendalikan beban pokok pendapatan di level Rp46,59 miliar.
Dengan demikian, laba kotor meningkat 30,65% menjadi Rp50,02 miliar dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp38,28 miliar. EBITDA SBMA juga tumbuh signifikan, naik 56,42% menjadi Rp15,79 miliar dari sebelumnya Rp10,09 miliar.
Per 30 September 2024, total aset SBMA tercatat sebesar Rp290,72 miliar, naik dari Rp276,17 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan ekuitas menjadi Rp224,13 miliar, sementara liabilitas berada di angka Rp66,59 miliar.
Kondisi keuangan SBMA yang sehat terlihat dari kas dan setara kas yang naik menjadi Rp11,43 miliar dari Rp7,63 miliar pada tahun sebelumnya.
Direktur Operasional SBMA, Julianto Setyoadji, mengungkapkan bahwa perusahaan fokus pada pengembangan aplikasi gas serta mendukung sektor-sektor utama seperti smelter dan sektor unggulan lainnya.
“Kami juga terus meningkatkan layanan internal, mencakup utilitas, optimalisasi plant, serta pengembangan sarana dan SDM,” ujar Julianto.
Menurut Julianto, sektor unggulan seperti Medical dan Oil & Gas menjadi prioritas bisnis SBMA ke depan.
"Pengembangan aplikasi gas khusus dan peningkatan layanan kepada pelanggan akan menjadi fokus investasi kami," pungkasnya.
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen