EmitenNews.com -Indeks saham di Asia pada Jumat (22/12) mayoritas di tutup melemah dengan indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang berakhir turun 0.3% sehingga mencatatkan penurunan mingguan 0.6%.

Sementara itu, di pasar Valuta Asing (Valas), nilai tukar mata uang USD melemah menjelang rilis data inflasi (PCE Price Index) AS malam ini yang di yakini akan memvalidasi spekulasi penurunan suku bunga di 2024.

Naskah pertemuan kebijakan bank sentral Jepang (BOJ) atau BOJ Monetary Policy Meeting Minutes memperlihatkan anggota dewan gubernur BOJ memperdebatkan cara untuk mengkomunikasikan perubahan pada kebijakan Pengendalian Kurva Imbal Hasil atau Yield Curve Control (YCC).

Dalam pertemuan kebijakan bulan Oktober lalu, BOJ melonggarkan suku bunga jangka panjang dengan melakukan perubahan pada YCC, sebuah langkah yang di pandang investor sebagai langkah awal keluar dari kebijakan moneter super longgar.

Perdebatan ini memberi sorotan pada kesadaran yang semakin besar dalam tubuh BOJ mengenai peluang untuk keluar dari kerangka kebijakan moneter yang rumit, terdiri dari kebijakan YCC, program pembelian aset secara masif dan target suku bunga jangka pendek yang negatif.

Semua anggota dewan gubernur BOJ sepakat untuk mempertahankan kebijakan moneter yang super longgar namun terbelah mengenai seberapa jauh kemajuan yang sudah di capai Jepang dalam menuju pencapaian target inflasi 2% secara berkesinambungan.

Rilis data pekan lalu memperlihatkan bahwa laju inflasi utama Jepang melambat menjadi 2.8% Y/Y di bulan November, terendah sejak bulan Juli 2022 dari 3.3% Y/Y di bulan Oktober. 

Laju inflasi inti Jepang juga melambat menjadi 2.5% Y/Y dari 2.9% Y/Y di bulan Oktober dan justru memberikan argumentasi bantahan terhadap ekspektasi bahwa BOJ akan segera memperketat kebijakan moneter.

Melihat bernagai kondisi ini, Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan saham-saham yang laik dicetmati adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

MDKA - Target I (2670) tercapai. Sell on Strength : Waspadai pullback jangka pendek ke kisaran support terdekat di 2570-2600. Pertimbangkan re-entry jika bertahan di atas support area tersebut. Potensi target dari minor bullish reversal di 2750 (mid-term).

ARTO direkomendasikan Speculative Buy : ARTO berpotensi rebound menguji resistance 3250, seiring dengan penyempitan negative slope pada MACD serta oversold Stochastic RSI. Dengan rekomendasi entry pada level 2970, lalu lakukan Stop-loss jika sudah menyentuh 2830 dan target dalam jangka pendek adalah di level 3150 hingga 3250.

Sedangka untuk emiten properti CTRA direkomendasikan dengan Speculative Buy karena CTRA berpotensi rebound dari support 1130, seiring dengan pelebaran positive slope pada MACD serta golden cross Stochastic RSI di pivot area.

Secara detail Phintraco Sekrutas merekomendasikan saham CTRA dengan target masuk di level 1150 lalu lakukan Stop-loss jika sudah ada di area 1120 dan terget saham atau resistance CTRA ada di level 1195 hingga 1230.