Menghijau Signifikan, BEI Sematkan Warning UMA ke Saham Transcoal Pacific (TCPI)
EmitenNews.com -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan kepada para pelaku pasar modal bahwa saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mengalami pergerakan yang tak wajar, sehingga pihak regulator menyematkan peringatan dengan notasi Unusual Market Activity (UMA).
Merujuk pengumuman BEI yang di kutip, Senin (28/8/2023), Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, Dengan ini kami menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham TCPI yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 4 Agustus 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (”Bursa”) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham TCPI tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Saham TCPI pada perdagangan akhir pekan lalu menguat 1,69 persen atau 150 poin ke level 9.050 per saham dari harga sebelumnya. Adapun selama sepekan lalu saham TCPI memang menguat 4,02 persen atau 350 poin.
Emiten yang listing di BEI 6 Juli 2018 itu tercatat di papan pengembangan dengan bidang usaha pelayaran di sektor energi seperti minyak das dan batubara.
Jumat Lalu saham TCPI di transaksikan sebanyak 9.939.200 lembar saham dengan nilai Rp88,77 miliar untuk 1.075 kali transaksi.
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya