EmitenNews - Meningkatnya kasus covid, terutama di Jerman membuat mayoritas indeks saham global mengalami tekanan. Di Asia, indeks Nikkei (-0.61%), TOPIX (-0.94%), Hangseng (-1.34%) dan CSI300 (-0.95%) melemah setelah khawatir bangkitnya kembali kasus covid-19 di Eropa yang membuat Jerman melakukan lockdown.


"Kematian dan kasus global masih tetap tinggi di masa vaksinasi membuat optimisme tarhadap perlawanan pada pandemi terhenti," sebut analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi.


Bursa Eropa membuka perdagangan di zona negatif. Indeks Eurostoxx (-0.31%), FTSE (-0.19%) dan DAX (-0.40%) turun mengiringi penguncian ketat selama paskah di Jerman untuk meredakan kasus infeksi dan kematian karena covid-19. Euro turun 0,3% menjadi 1,1902. Pound Inggris turun 0,2% menjadi 1,3831.


Di Indonesia, IHSG juga turun 48.42 poin (-0.77%) ke level 6252.71 dengan saham-saham pada sektor industri dasar (-1.90%) dan properti (-1.35%) turun signifikan lebih dari satu persen. Pelemahan IHSG mengiringi pelemahan indeks berjangka AS dan bursa Asia yang tertekan dengan meningkatnya kasus infeksi covid-19.


Penguatan saham-saham di sektor pertanian (+1.43%) yang cukup optimis gagal menahan pelemahan IHSG. CPO menguat 3.30% di Malaysia menjadi trigger positif saham-saham produsen CPO. Minyak mentah West Texas Intermediate turun 1,6% menjadi USD60,58 per barel.


"Selanjutnya investor menunggu hasil pertemuan Menteri Keuangan Janet Yellen dan Ketua The Fed untuk pertama kalinya di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS," tambah Lanjar.


Secara teknikal IHSG gagal bertahan di level support-bullish, trend dan MA50. Ini mengindikasikan indeks tertekan dengan momentum bearish jangka pendek. Indikator MACD kehilangan momentum dengan bergerak flat, sehingga Relliance memperkirakan pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi kembali tertekan menguji support-lower bollinger bands dengan support resistance 6207-6295.


Saham-saham yang dapat mulai dicermati secara teknikal diantaranya; AALI, CTRA, HOKI, INCO, SCMA, TOWR.(*)