EmitenNews.com - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat transformasi bisnis pasca melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal ini disampaikan dalam Webinar bertajuk “Scaling Up Healthcare Business: Go Big With Go Public” yang digelar Gakeslab Indonesia bersama BEI pada Kamis (4/9/2025).

Acara tersebut menghadirkan sejumlah pembicara dari lintas sektor, di antaranya CEO MMI Mengky Mangarek, Head of Potential Issuer Development Unit 1 BEI Yan Hendrick Simorangkir, dan Investment Banking Director PT BCA Sekuritas Isna Christie.

CEO MMIX Mengky menegaskan bahwa keputusan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) merupakan langkah strategis yang membawa MMI naik kelas.

“IPO bukan hanya strategi finansial, melainkan transformasi besar untuk memperkuat struktur modal, memperluas kapasitas produksi, serta meningkatkan daya saing global,” ujarnya.

Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan sebelum IPO, mulai dari penerapan Good Corporate Governance (GCG), peningkatan transparansi laporan keuangan, penyusunan roadmap bisnis jangka panjang, hingga penguatan manajemen risiko.

Sejak resmi menjadi perusahaan terbuka, MMI telah merasakan manfaat nyata, seperti akses pendanaan lebih luas, peningkatan kredibilitas publik, hingga percepatan ekspansi pasar.

“Pasca IPO, kami semakin percaya diri mempercepat ekspansi. Kepercayaan investor global dan pemasok meningkat, sekaligus memberi kesempatan bagi investor untuk memiliki bagian dari pertumbuhan bisnis alat kesehatan,” tambahnya.

Dari sisi regulator, Yan Hendrick Simorangkir menekankan bahwa IPO menjadi instrumen penting untuk meningkatkan transparansi sekaligus daya saing perusahaan nasional di pasar global.

Sementara itu, Isna Christie menilai momentum IPO juga berperan dalam memperkuat branding, memperluas jejaring, dan meningkatkan kepercayaan investor.

Listyorini Dian Pertiwi, Vice Director BEI, menambahkan bahwa sektor kesehatan perlu mempersiapkan IPO sejak dini guna mendorong kualitas dan kuantitas suplai. Saat ini, 23 perusahaan alat kesehatan dan laboratorium telah tercatat di BEI dengan dana rata-rata Rp520 miliar, termasuk MMI.

Chairman Gakeslab Indonesia, Rd Kartono Dwijosewojo, menekankan pentingnya kemandirian sektor alat kesehatan. “Go public bukan sekadar langkah finansial, tetapi strategi membuka peluang permodalan yang akan mempercepat inovasi dan menghadirkan produk berkualitas bersaing di pasar global,” ujarnya.

Sebagai perusahaan publik, MMI menegaskan akan terus menjaga akuntabilitas, transparansi, dan nilai tambah bagi pemegang saham. Selain itu, perseroan juga berkomitmen mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam strategi bisnis demi pertumbuhan berkelanjutan.