Musim Pancaroba, Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Leptospirosis

Kampanye waspadai penyakit Leptospirosis. dok. IG @eksplore.bantul. Viva.
EmitenNews.com - Mari mewaspadai penyakit leptospirosis. Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Tjandra Yoga Aditama mengingatkan penyakit akibat bakteri Leptospira itu perlu diwaspadai selama muncul pancaroba saat ini.
Dalam keterangannya kepada pers, Sabtu (4/11/2023), Tjandra Yoga Aditama mengatakan penyakit ini ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus. Perlu kewaspadaan tinggi, karena sudah mulai memasuki musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang berdiam di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus berkeliaran di sekitar manusia, kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir. Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.
Kiat antisipasi leptospirosis
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu lalu memberikan kiat mengantisipasi penyakit leptospirosis yaknni menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran, tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka.
Langkah lainnya, memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir. Kemudian, segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.
Penting dicatat, menurut Tjandra, selain leptospirosis, masih ada beberapa penyakit lain yang perlu orang-orang waspadai selama musim pancaroba ini, salah satunya diare.
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu atau personal hygiene. Musim panas berkepanjangan menyebabkan suplai air bersih juga akan berkurang dan dengan persediaan air yang terbatas maka personal higienis juga menurun. Kondisi itu, akan meningkatkan terjadinya penularan penyakit diare.
Biasakan cuci tangan
Kemudian, demi melindungi diri dari risiko penyakit diare, dia menganjurkan masyarakat membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari.
Related News

Dalami Kasus Korupsi di LPEI, KPK Periksa Lima Orang Saksi

Menteri Meutya akan Atur 1 NIK Maksimal 3 SIM Card, Ini Alasannya

Dinilai Hentikan Kasus Korupsi Kuota Haji Eks Menag, KPK Digugat

Kasus Suap, Pemilik Sugar Group dan Ketua MA Sunarto Dilaporkan ke KPK

Korban PHK Bisa Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan, Ini Ketentuannya

Rachmat Gobel Ungkap tak Impor Gula Saat jadi Mendag 2014-2015