Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.

 

Penyakit lain yang juga perlu diwaspadai yaitu demam dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti. Menurut Tjandra, pada musim kemarau, persediaan air bisa sangat terbatas sehingga masyarakat akan cenderung menghemat air dan kebiasaan menguras bak-bak air juga akan menjadi jarang.

 

"Hal ini memberikan kesempatan kepada nyamuk aedes aegypti berkembang biak yang pada akhirnya meningkatkan faktor risiko terjadinya penularan penyakit demam dengue," kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.

 

Waspadai pergantian musim

Satu hal, pada pergantian musim dari musim panas ke musim hujan maka akan terjadi genangan-genangan air di beberapa kontainer yang sebelumnya tidak berisi air. Antara lain ban-ban bekas, kaleng serta talang-talang rumah dengan kontruksi kurang bagus.

 

Ini semua, imbuh Tjandra, memberikan kesempatan kepada vektor penyakit demam berdarah untuk berkembang biak.

 

Penting juga mewaspadai risiko orang-orang terkena penyakit demam tifoid yang sangat erat kaitannya dengan ketersediaan air bersih. Penyakit ini sangat mudah menular melalui makanan minuman yang diproses kurang bersih.

 

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) juga termasuk penyakit yang perlu diwaspadai. Pada situasi pancaroba dan polusi udara, ISPA akan meningkat.

 

Masyarakat juga perlu mengantisipasi perburukan penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat perubahan musim pancaroba. ***