EmitenNews.com - Mayora Indah (MYOR) per 30 September 2024 mengemas laba bersih Rp2,01 triliun. Susut tipis 0,49 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp2,02 triliun. Oleh sebab itu, laba per saham ikut merosot ke level Rp90 dari sebelumnya sebesar Rp91. 

Penjualan bersih Rp25,63 triliun, melonjak 11,97 persen dari posisi sama tahun lalu Rp22,89 triliun. Beban pokok penjualan Rp19,52 triliun, membengkak dari posisi sama tahun lalu sebesar Rp16,78 triliun. Laba kotor terkumpul Rp6,11 triliun, tumbuh minimalis dari posisi sama tahun lalu Rp6,11 triliun. 

Beban penjualan Rp2,72 triliun, susut dari Rp2,75 triliun. Beban umum dan administrasi Rp659,10 miliar, bengkak dari Rp567,19 miliar. Total beban usaha Rp3,38 triliun, bertambah dari Rp3,31 triliun. Laba usaha tercatat Rp2,73 triliun, melorot dari Rp2,79 triliun. Penghasilan bunga Rp133,11 miliar, surplus dari Rp68,90 miliar. 

Keuntungan penjualan aset tetap Rp17,30 miliar, melonjak dari Rp7,53 miliar. Rugi selisih kurs Rp84,59 miliar berkurang dari Rp193,68 miliar. Beban bunga Rp250,79 miliar, bengkak dari Rp247 miliar. Lain-lain Rp43,19 miliar, melorot dari Rp143,57 miliar. Beban lain-lain Rp141,77 miliar, turun dari Rp220,67 miliar.

Laba sebelum pajak Rp2,59 triliun, naik dari Rp2,57 triliun. Jumlah ekuitas Rp16,08 triliun, naik dari akhir 2023 senilai Rp15,28 triliun. Total liabilitas Rp14,24 triliun, bengkak 65 persen dari akhir tahun lalu Rp8,58 triliun. Jumlah aset Rp30,32 triliun, melonjak dari Rp23,87 triliun. (*)