EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pola transaksi Saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA), terkait pergerakan harga saham perseroan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).


Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham TNCA, BEI meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa." tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy, dalam pengumuman BEI, Jumat (10/12).


Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.


Sementara pada penutupan perdagangan Kamis (9/12) saham TNCA naik Rp305 per saham atau 24,69 persen hingga sentuh autorejection atas atau ARA menjadi Rp1.540 per saham.


Saham TNCA pada penutupan sesi I perdagangan, Senin (13/12) siang ini, ditutup menguat lagi 4,41% atau naik 85 point di harga Rp2.010 per saham. Ditransaksikan dari batas bawah di level 1.795 hingga batas atas di level 2.000 dengan volume 339,203 lot dan nilai transaksi Rp68,14 miliar.


Sebelumnya Belanja Hitungan Detik (BHD) sebagai Pemegang saham bukan pengendali dari PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) telah melepas lagi  kepemilikan sahamnya secara bertahap pada 1 Desember hingga 3 Desember 2021. Belanja Hitungan Detik telah menjual sebanyak 7.650.600 lembar saham TNCA dengan harga kisaran Rp1.250 per saham pada tanggal 1 Desember 2021.


Selanjutnya menjual sebanyak 1.117.400 lembar saham di harga kisaran Rp1.175-Rp1.225 per saham pada tanggal 2 Desember 2021, tak berhenti di situ pada tanggal 3 Desember 2021 kembali menjual sebanyak 954.400 lembar saham di harga Rp1.100-Rp1.160 per saham.


Dengan penjualan tersebut PT. Belanja Hitungan Detik mengantongi dana sekitar Rp12 miliar. "Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk jual beli dengan kepemilikan langsung.