EmitenNews.com - DJIA menguat +0,69% pada hari Jumat (1/11), diikuti oleh S&P 500 (+0,41%) dan Nasdaq (+0,80%). Wall Street berhasil rebound karena investor merespon positif rilis laba dari beberapa perusahaan berkapitalisasi besar.


Selain itu, investor mencermati berbagai data ekonomi makro, seperti indeks harga inti PCE untuk Sep-2024, yang tumbuh sebesar +0,3% MoM, sesuai dengan estimasi konsensus. Klaim pengangguran awal untuk minggu yang berakhir pada 26 Oktober juga menurun menjadi 216 ribu (vs 228 ribu sebelumnya).


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) PMI Manufaktur Jerman Final Okt-2024; 2) PMI Manufaktur EA Final Okt-2024; 3) Pesanan Pabrik AS Sep-2024.


Kementerian ESDM telah membentuk satuan tugas untuk mengoptimalkan sumur-sumur yang tidak beroperasi atau idle wells, dengan total pengelolaan 5.000 sumur dengan kapasitas produksi mencapai 15 bph. MNCS meyakini ini menjadi salah satu katalis positif bagi industri migas di tengah tingginya permintaan migas. Di sisi lain, jika sumur-sumur ini dikelola kembali, produksi bisa meningkat sekitar 20.000 bph hingga akhir 2024.


IHSG melemah -0,91% ke level 7.505,26 pada perdagangan Jumat (1/11) dengan net sell asing sebesar Rp114,9 miliar. Mayoritas sektor mencatatkan pelemahan yang membebani indeks, dipimpin oleh sektor kesehatan (-2,65%), diikuti oleh sektor transportasi dan logistik (-2,64%).


Sementara itu, satu-satunya sektor yang menguat adalah sektor teknologi (+0,01%). Pelemahan indeks sejalan dengan pelemahan bursa Asia lainnya seiring investor mencermati rilis data PMI Manufaktur Indonesia periode 24 Oktober yang masih terkontraksi di level 49,2, lebih rendah dari estimasi pasar sebesar 49,6.


Selain itu, data ketenagakerjaan AS yang solid menjadi katalis negatif bagi indeks, karena meningkatkan kemungkinan sikap hawkish The Fed. Nilai tukar rupiah ditutup melemah di level Rp15.720/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran harga 7.467-7.598. Rekomendasi hari ini: CMNT, ITMG, SRTG, WIKA.(*)