EmitenNews.com - Pemerintah masih terus bernegosiasi dengan PT Vale Indonesia untuk menemukan harga yang cocok terkait dengan divestasi saham perusahan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi yang beroperasi di Blok Sorowako itu.


Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkapkan harga divestasi saham yang ditawarkan oleh Vale Indonesia nilai masih jauh dari harga wajar.


"Masih negosiasi. Nilai yang ditawarkan nggak masuk dengan hitungan kita. Harusnya enggak segitu, harusnya lebih murah," ujar Arya usai peluncuran vending machine khusus UMKM di Jakarta, Senin.


Meski tidak menyebut angka yang dipatok, Arya mengatakan bahwa pada dasarnya nilai saham Vale Indonesia disebut fleksibel, sehingga masih dapat untuk terus dinegosiasi.


"Walaupun fleksibel tapi kan ada juga angkanya. Karena fleksibel makanya kita tawar lagi, gitu kan," kata Arya.


Diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, kesepakatan awal (head of agreement/HoA) terkait dengan divestasi saham PT Vale Indonesia sebesar 14 persen telah ditandatangani.


Adapun, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen. Berikutnya, MIND ID dengan kepemilikan 20 persen, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Sedangkan, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.


Sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa valuasi harga saham divestasi dari INCO kepada MIND ID terlalu tinggi. Tingginya valuasi tersebut dinilai menjadi kendala dari proses divestasi yang saat ini tengah dinegosiasikan.


"Master agreement untuk 14%-nya sudah sepakat, tapi valuasinya belum. Tentu kendalanya sama kita merasa valuasi ketinggian," ujar Erick saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (23/11/2023).


Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat menyebut harga 14% saham INCO yang akan dialihkan ke Holding BUMN Tambang MIND ID diperkirakan akan di atas nilai buku perusahaan. Adapun nilai buku INCO saat ini berada di level Rp 4.000 per saham.


Menurut Teguh apabila mengacu pada harga akuisisi saham PT Freeport Indonesia oleh MIND ID sebelumnya, maka harga saham yang akan dilepas Vale Canada Ltd (VCL) selaku pengendali saat ini bisa mencapai dua kali lipat dari nilai buku.


"Nilai buku INCO Rp 4,000 per saham. Kalau pakai harga akuisisi Freeport dulu, harganya 2 kali nilai buku, jadi Rp 8,000 per saham. Tapi mungkin ketemunya di Rp 5,000 - 6,000 per saham," kata Teguh seperti dikutip CNBC Indonesia.(*)