EmitenNews.com - DJIA melemah sebesar -0,35% pada hari Selasa (12/10), diikuti oleh S&P 500 (-0,30%) dan Nasdaq (-0,25%). Wall Street memperpanjang penurunannya karena investor masih menunggu dan melihat menjelang rilis data inflasi November 2024. Kenaikan imbal hasil US Treasury menjadi 4,22% berkontribusi terhadap sentimen pasar yang negatif.


Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Tingkat Pengangguran Korea Selatan November 2024; 2) PPI Jepang November 2024; 3) Tingkat Inflasi AS November 2024.


Penjualan mobil nasional pada November 2024 mencapai 74.347 unit (-3,7% MoM), sementara penjualan eceran tumbuh menjadi 76.053 unit (+3,5% MoM). Secara tahunan, penjualan turun menjadi 784.788 unit (-14,7% YoY).


MNC Sekuritas melihat penurunan ini sejalan dengan melemahnya daya beli konsumen sebagai faktor utama anjloknya penjualan mobil, di mana kenaikan harga kendaraan baru tidak diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan konsumen.


"Namun demikian, meskipun terjadi penurunan penjualan pada bulan November, diharapkan total tahunan dapat memenuhi target Gaikindo, didukung oleh program diskon dan promosi lainnya menjelang akhir tahun," demikian ulas MNC Sekuritas dalam Morning Navigator-nya hari ini.


IHSG naik sebesar +0,21% ke level 7.453,29 pada Selasa (10/12), dengan net buy asing sebesar Rp84,3 miliar. Sebagian besar sektor mengalami penguatan, mendorong indeks naik, dipimpin oleh sektor bahan dasar (+1,98%) dan sektor siklikal (+0,77%).


Di sisi lain, sektor yang melemah dipimpin oleh sektor properti dan real estate (-1,20%) dan sektor industri (-0,61%). Indeks menguat seiring mayoritas bursa Asia yang juga ditutup menguat, seiring pasar menunggu rilis data inflasi AS. Nilai tukar rupiah ditutup flat di level Rp15.865/USD.


MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran harga 7.424-7.479. Rekomendasi sahamnya hari ini adalah: ESSA, INDY, PTPP, dan TOWR.(*)