Perluasan Insentif Likuiditas BI Angin Positif Buat Perbankan
prediksi dan rekomendasi saham
EmitenNews.com - DJIA ditutup flat di +0,04% pada Kamis (19/12), sementara S&P 500 (-0,09%) dan Nasdaq (-0,10%) mengalami sedikit penurunan. Wall Street berakhir bervariasi karena imbal hasil UST naik menjadi 4,57%, didorong oleh laporan klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari perkiraan untuk minggu yang berakhir 14-Desember dan revisi angka PDB AS 3Q24 final.
Klaim pengangguran awal mencapai 220 ribu, di bawah estimasi konsensus 230 ribu. Sementara PDB final tahunan tercatat sebesar +3,1%, melebihi estimasi konsensus 2,8%.
Hari ini pasar akan menantikan beberapa rilis data seperti: 1) Tingkat Inflasi Jepang Nov-2024; 2) Suku Bunga Pinjaman Utama Tiongkok 1T & 5T Des-2024; 3) Indeks Harga PCE Inti AS Nov-2024.
Bank Indonesia akan memperluas kebijakan insentif likuiditas makroprudensial pada 1 Januari 2025. Insentif yang diklaim dapat membantu likuiditas perbankan tersebut diperkirakan mencapai Rp290 triliun.
Mengomentari ini MNC Sekuritas mencatat angka insentif ini 15,5% lebih tinggi dibandingkan tahun 2024. Insentif akan difokuskan pada sektor-sektor prioritas seperti pertambangan, pertanian, perumahan, pariwisata, dan sektor padat karya lainnya.
"Kebijakan ini dapat menjadi pendorong utama bagi perbankan dalam mendukung pertumbuhan dan penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas, meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya pinjaman, serta berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ulas MNCS dalam Morning Navigator-nya hari ini.
IHSG anjlok -1,84% ke level 6.977,24 pada Kamis (19/12) dengan net sell asing sebesar Rp944,1 miliar. Seluruh sektor melemah sehingga membebani pergerakan indeks, dipimpin oleh sektor bahan dasar (-3,63%), diikuti oleh sektor kesehatan (-2,63%).
Pelemahan indeks sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang juga ditutup melemah karena pasar mencermati sinyal dari the Fed mengenai potensi penurunan FFR hanya sebesar 50 bps pada FY25F, lebih rendah dari proyeksi Sep-2024 sebesar 100 bps. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada level Rp16.290/USD.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.936-6.983. Rekomendasi sahamnya hari ini adalah: ASII, BBCA, EXCL, dan MEDC.(*)
Related News
Sekolah Muhammadiyah Siapkan Kurikulum Perubahan Iklim
Transaksi Pengisian Kendaraan Listrik Saat Libur Nataru Naik 4,5 Kali
Abaikan Wall Street, IHSG Potensial Orbit Zona HijauĀ
IHSG Kembali Tertekan, Sambangi Saham BBNI, TLKM, dan KLBF
Rencana Cina Guyur Stimulus Tambahan USD411M jadi Katalis Positif
Investor Antusias Sambut Reli Sinterklas di Penutup Tahun