Produksi Naik 14 Persen, Stok Beras Capai Rekor Tertinggi

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diperkirakan meningkat signifikan pada periode Januari-Agustus 2025, mencapai 24,97 juta ton. Naik 14,09 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.(foto: dok)
EmitenNews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman Rabu (30/7/2025)melaporkan perkembangan sektor pertanian nasional kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan terbatas di Istana Negara. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo meminta update menyeluruh, mulai dari produksi hingga distribusi pangan.
“Hari ini kami dipanggil Bapak Presiden. Beliau menanyakan pangan, produksi beras, sarana produksi seperti pupuk, benih, irigasi, hingga distribusi,” kata Mentan Amran usai pertemuan bersama Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran memaparkan kondisi pertanian Indonesia yang berada dalam kondisi aman. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diperkirakan meningkat signifikan pada periode Januari-Agustus 2025, mencapai 24,97 juta ton. Naik 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami laporkan bahwa sesuai BPS, ada peningkatan produksi kita sebesar 14 persen. Stok kita masuk posisi 4,2 juta ton. Kami sampaikan juga kepada seluruh masyarakat bahwa kondisi kita aman karena stok kita tertinggi selama ini,” jelasnya.
Mentan Amran juga turut melaporkan perkembangan cetak sawah. Hal ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjamin ketahanan pangan nasional dalam bentuk program ekstensifikasi. Kementan dan sejumlah pihak terkait terus mengakselerasi program ekstensifikasi dan intensifikasi. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produksi pangan nasional.
“Presiden Prabowo tadi tanyakan progres cetak sawah. Kami laporkan kepada beliau bahwa berjalan dengan baik, mulai dari Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan lain-lain. Insyaallah dapat selesai tepat waktu,” terangnya.
Di samping itu, Mentan Amran menjelaskan bahwa pemerintah telah menggencarkan operasi pasar secara besar-besaran untuk menjaga stabilitas harga beras. “Kami siapkan 1,3 juta ton beras SPHP dan 360 ribu ton untuk bantuan sosial, total 1,5 juta ton yang siap didistribusikan. Ini bagian dari upaya kami menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan di seluruh wilayah,” terangnya.
Terkait pengawasan mutu beras, Mentan Amran juga melaporkan hasil investigasi terhadap 268 merek beras di pasaran. “Sebanyak 212 merek tidak sesuai standar. Ini bukan sekadar soal oplosan, tapi soal pelanggaran terhadap regulasi mutu. Kami sudah sampaikan ke Kapolri dan Jaksa Agung, dan akan ditindaklanjuti sesuai arahan Presiden,” tegas Amran.
Presiden Prabowo, lanjut Mentan Amran, memberi perhatian besar terhadap isu pangan dan menekankan pentingnya keberlanjutan produksi. “Arahan beliau sangat jelas. Pelaku usaha yang tidak mematuhi ketentuan, akan ditindaklanjuti,” tutupnya.(*)
Related News

4 Tahun Terakhir Utilisasi Industri Refraktori Mentok di 33,78 Persen

Industri Tetap di Jalur Ekspansi: IKI Juli Capai 52,89

September Rumah Subsidi Akan Diluncurkan Secara Masif

Neraca Perdagangan RI Juni 2025 Catat Surplus USD4,10 Miliar

Juli 2025 Terjadi Inflasi Sebesar 2,37 Persen (YoY)

Harga Emas Antam Hari ini Stagnan