EmitenNews.com - Dua pengurus inti mengurangi kepemilikan saham Bank Central Asia (BBCA). Itu ditunjukkan dengan melego 1,5 juta lembar. Penuntasan transaksi telah dilakukan pada 9-10 Januari 2024. 

Penjualan telah dilakukan dengan kisaran harga Rp9.600-9.650 per helai. Menyusul transaksi dengan skema harga tersebut, dua pentolan perusahaan tersebut mendulang dana taktis sejumlah Rp14,46 miliar. 

Kedua direksi terlibat dalam transaksi penjualan saham perseroan yaitu Tan Ho Hien/Subur/Subur Tan, dan Lianawaty Suwono. Subur Tan, pada 10 Januari 2024, melepas 1 juta helai dengan harga pelaksanaan  Rp9.650 per lembar. Dengan transaksi itu, Subur Tan mengoleksi dana sejumlah Rp9,65 miliar. 

Sebagai konsekuensi, timbunan saham Bank BCA dalam genggaman Subur Tan turun menjadi 10,35 juta lembar alias setara dengan 0,008 persen. Mengalami reduksi dari sebelum transaksi dengan tabungan sebanyak 11,35 juta helai atau 0,009 persen.

Saat bersamaan, Lianawaty Suwono juga melepas saham perseroan 500 ribu lembar. Itu dilakukan dua kali transaksi. Pada 9 Januari 2024, Liana melepas 250 ribu lembar dengan harga Rp9.600 per lembar senilai Rp2,4 miliar. Lalu, pada 10 Januari 2024, melego 250 ribu helai Rp9.650 per saham sejumlah Rp2,41 miliar. 

Pasca-transaksi itu, tabungan saham Lianawaty tersisa 1,52 juta lembar alias setara 0,001 persen. Susut dari sebelum transaksi dengan porsi kepemilikan 1,77 juta eksemplar atau selevel dengan 0,001 persen. ”Transaksi divestasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” tulis Linda Chandrawati, Kepala Sub Divisi Bank BCA. (*)