EmitenNews.com - Smartfren (FREN) per 31 Maret 2024 masih rugi Rp253,41 miliar. Mengalami penyusutan 33 persen dari episode sama tahun lalu tekor Rp379,98 miliar. Dengan demikian, rugi per saham dasar menjadi Rp0,76, berkurang dari Rp1,13.

Pendapatan usaha Rp2,77 triliun, naik tipis 0,14 persen dari sebelumnya Rp2,77 triliun. Penyusutan dan amortisasi Rp1,16 triliun, bengkak dari Rp1,11 triliun. Operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp1,01 triliun, naik dari Rp947,19 miliar. Penjualan dan pemasaran Rp304,27 miliar, naik tipis dari Rp301,15 miliar. 

Beban karyawan Rp184,78 miliar, turun dari episode sama tahun lalu Rp237,07 miliar. Beban umum dan administrasi Rp48,26 miliar, bengkak dari Rp45,33 miliar. Total beban usaha tercatat Rp2,71 triliun, bengkak dari Rp2,65 triliun. Laba usaha Rp59,20 miliar, melorot 52 persen dari sebelumnya Rp124,18 miliar.

Keuntungan penjualan, dan penghapusan aset tetap Rp34,14 miliar, melesat 1.287 persen dari Rp2,46 miliar. Keuntungan dari perubahan nilai wajar opsi konversi Rp23,47 miliar, meroket dari minus Rp24,80 miliar. Keuntungan dari investasi dalam salam Rp8,66 miliar, meroket dari minus Rp329,22 miliar. 

Penghasilan bunga Rp1,19 miliar, melejit dari Rp655 juta. Kerugian kurs mata uang asing Rp38,30 miliar, anjlok dari untung Rp244,25 miliar. Beban bunga dan keuangan lainnya Rp318,67 miliar, bengkak dari Rp269,96 miliar. Lain-lain Rp35,48 miliar, melejit dari Rp4,34 miliar. Rugi sebelum pajak Rp194,82 miliar, susut dari Rp248,08 miliar. 

Jumlah ekuitas Rp15,42 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2023 senilai Rp15,67 triliun. Defisit Rp25,29 triliun, bengkak dari akhir 2023 senilai Rp25,04 triliun. Total liabilitas Rp28,95 triliun, berkurang dari akhir tahun lalu Rp29,37 triliun. Jumlah aset Rp44,37 triliun, berkurang dari akhir tahun sebelumnya Rp45,04 triliun. (*)